rizki maulana
Banjari: Seni Tradisional sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Sekolah
Sejarah | 2024-01-20 09:58:22
Banjari, Barjanzi Jari, merupakan seni budaya uang telah menghiasi tradisi masyarakat indonesia. kegiatan ini bukan hanya sekedar bentuk seni musik tetapi mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, religi dan keindahan dalam bingkai budaya lokal.
Mengajarkan siswa untuk memahami dan menghargai seni tradisional seperti banjari dapat memberikan pengalaman belajar yang berharga.
Manfaat Banjari bagi siswa :
1. pembentukan karakter : Banjari melibatkan kerjasama tim dan kedisiplinan, membantu membentuk karakter siswa dalam aspek kepemimpinan, tanggung jawab dan toleransi.
2. Pengembangan Keterampilan : Siswa akan mengembangkan keterampilan, koordinasi dan kepekaan terhadap ritme melalui latihan dan penampilan.
3. pentingnya warisan budaya : Banjari memberikan pemahaman tentang pentingnya melestarikan dan mewarisi seni budaya lokal.
Banjari dalam Pendidikan Karakter
Kegiatan ekstrakurikuler banjari bukan hanya tentang keterampilan seni, tetapi juga tentang membentuk karakter. siswa belajar tentang nilai-nilai seperti kerjasama, kesabaran dan rasa hormat terhadap tradisi.
Melibatkan Komunitas sekolah
Banjari juga dapat menjadi kegiatan yang melibatkan komunitas sekolah. Dengan menampilkan penampilan di acara sekolah atau diluar sekolah, Banjari dapat menjadi daya tarik positif dan mendukung citra sekolah.
Kesimpulan
Bnajari sebagai kegiatan ekstrakurikuler sekolah bukan hanya menyediakan sarana hiburan dan penyaluran bakat seni, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan karakter siswa. Dengan terus menghidupkan seni tradisional seperti Banjari, sekolah tidak hanya mendukung pendidikan formal, tetapi juga memberikan wadah untuk pertumbuhan pribadi dan keberagaman budaya. Banjari juga adalah sebuah perjalanan menuju pemahaman dan penghargaan terhadap kekayaan seni dan budaya lokal.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
