is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Endah Dwi Rahayu

Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah Dasar

Eduaksi | 2021-04-25 21:42:33
sumber foto: https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fsiedoo.com%2Fberita-29869-pentingnya-penerapan-budaya-literasi-pada-siswa-sekolah-dasar%2F&psig=AOvVaw0mwnOwcSHBVsNW6Q9LEKpY&ust=1619016294018000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCNC9vImIjfACFQAAAAAdAAAAABAE

Pendidikan merupakan usaha untuk menumbuh kembangkan segala keterampilan yang ada pada diri seseorang. Sehingga dengan adanya pendidikan diharapkan siswa dapat menguasai berbagai keterampilan agar menjadi pribadi yang sukses dalam kehidupan. Tugas seorang pendidik adalah memberikan kemudahan untuk proses tersebut, dengan menciptakan suasana yang mendukung proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antar peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar, yang mencangkup guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Peserta didik, guru, dan tenaga pendidik lainnya merupakan partisipan yang terlibat dalam sistem pembelajaran .

Media merupakan jembatan untuk membawa informasi dari sumber ke penerima informasi, sehigga informasi dapat diperoleh dengan mudah (Abdul Arif & Riki Mukhaiyar 2020, 115). Media berfungsi untuk menyampaikan informasi pembelajaran sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa yang mengarah terjadinya proses belajar disebut dengan media pembelajaran.

Pembelajaran berbasis kearifan lokal adalah pembelajaran yang mengajarkan peserta didik untuk selalu dekat dengan situasi konkret yang mereka hadapi. Perkembangan teknologi menyebabkan terjadinya perkembangan kebudayaan, hal ini dikarenakan kehidupan ini bersifat dinamis.

Guru dapat mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis kearifan lokal yang ada di sekitar peserta didik. Guru dapat mengimplementaasikan materi pembelajaran dengan memasukan kearifan lokal, agar pembelajaran lebih menarik dan peserta dapat menguasi serta memahami materi dengan baik sehingga hasil belajar peserta didik maksimal. Pembelajaran berbasis kearifan lokal bisa diterapkan dalam kegiatan pembelajaran IPA dengan materinya yang kompleks dan berhubungan dengan kehidupan masyarakat.

Kearifan lokal sendiri merupakan bagian dari masyarakat yang dipercaya dan dihormati oleh masyarakat baik berupa nilai-nilai atau aturan maupun hasil budaya yang diciptakan masyarakat seperti upacara adat, tradisi, bahasa, dan tarian asli dari masyarakat setempat.

Adapun manfaat dari media pembelajaran berbasis kearifan lokal yakni untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaan, untuk mengembangka pengetahuan mereka tentang materi yang dipelajari, mengenalkan kearifan lokal kepada siswa, dan siswa dapat lebih dekat dengan situasi konkrit yang mereka hadapi.

Memasukkan materi berbasis kearifan lokal dalam pembelajaran di Sekolah Dasar adalah suatu gagasan yang positif karena dari sana guru dapat memudahkan peserta didik untuk lebih memahami materi pembelajaran. Kearifan lokal tersebut dapat dikaitkan dengan materi IPA sebagai sumber belajar, dan juga sebagai penanaman nilai-nilai kearifan lokal yang dapat mengembangkan nilai karakter peserta didik.

Nilai-nilai karakter tersebut meliputi nilai religius, kerjasama, kerja keras, dan sebagainya. Sesuai dengan tujuan kurikulum 2013 yang di tuntut untuk menyajikan pengetahun sosial budaya yang menarik dan berada pada daerah sekitar tempat tinggal peserta didik, kita bisa membuat mereka menjadi anak yang berpikir kritis, kreatif dalam segala hal, pandai dalam bertindak, serta cerdas dalam menyikapi berbagai hal sehingga akan dengan mudah terealisasikan tujuan dari pembelajaran.

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya