is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Zat Tambahan pada Makanan Olahan Tingkatkan Risiko Diabetes

Gaya Hidup | 2024-04-26 08:44:12
Ilustrasi makanan nonolahan dan makanan olahan. Sumber: kaynutrition.com.

Emulsifiers -- zat-zat yang merupakan bahan penting dalam makanan olahan -- tampaknya meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada manusia. Demikian temuan sebuah studi terbaru.

Bahkan, semakin banyak emulsifier yang dikonsumsi orang sebagai bagian dari makanan mereka, semakin tinggi risiko mereka terkena diabetes tipe 2. Demikian laporan para peneliti, yang dipublikasikan di jurnal The Lancet Diabetes & Endocrinology.

"Hasil studi ini, jika dikonfirmasi oleh studi lanjutan, seharusnya menambah perdebatan tentang mengevaluasi ulang regulasi seputar penggunaan zat tambahan dalam industri makanan, guna lebih baik melindungi konsumen," demikian kata penulis utama penelitian, Mathilde Touvier, yang juga direktur penelitian di Institut Kesehatan dan Riset Medis Prancis.

menurut Dewan Informasi Makanan Eropa, emulsifier adalah zat tambahan yang membantu mengikat dua zat yang biasanya terpisah saat mereka digabungkan, seperti minyak dan air.

Zat tambahan makanan yang umum digunakan ini sering ditambahkan ke makanan olahan dan kemasan untuk meningkatkan penampilan, rasa, dan tekstur makanan, serta memperpanjang masa simpannya, kata para peneliti.

Kue kering, makanan penutup, yogurt, es krim, cokelat, roti, margarin, dan makanan siap saji atau siap panas umumnya mengandung emulsifier, demikian catatan para peneliti.

Keamanan emulsifier telah dievaluasi oleh lembaga keamanan pangan dan kesehatan, seperti halnya dengan semua tambahan makanan, kata para peneliti.

Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa emulsifier mungkin mengganggu bakteri sehat di usus, meningkatkan risiko peradangan, resistensi insulin, dan diabetes, simpul para peneliti.

Untuk mengevaluasi risiko potensial ini, para peneliti menganalisis data dari lebih dari 104.000 orang yang mengikuti studi nutrisi Prancis yang berlangsung antara tahun 2009 dan 2023.

Tim ini memperkirakan asupan makanan beremulsifier setiap orang, berdasarkan catatan diet yang disampaikan setiap enam bulan selama rata-rata 14 tahun.

Selama masa follow-up rata-rata tujuh tahun, para peneliti menemukan bahwa beberapa emulsifier terkait dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Di antaranya sebagai berikut.

1] Carrageenan (risiko meningkat 3% per peningkatan 100 miligram (mg) per hari).

2] Tripotassium phosphate (risiko meningkat 15% per peningkatan 500 mg per hari).

3] Mono dan diacetyltartaric acid esters mono serta diglycerides asam lemak (risiko meningkat 4% per peningkatan 100 mg per hari).

4] Sodium citrate (risiko meningkat 4% per peningkatan 500 mg per hari).

5] Guar gum (risiko meningkat 11% per peningkatan 500 mg per hari).

6] Gum arabic (risiko meningkat 3% per peningkatan 1000 mg per hari).

7] Xanthan gum (risiko meningkat 8% per peningkatan 500 mg per hari).

Namun, para peneliti mengatakan dalam rilis mereka bahwa diperlukan lebih banyak studi untuk memahami hubungan potensial antara emulsifier dan diabetes tipe 2.

Tim peneliti berencana untuk memeriksa bagaimana emulsifier dapat memengaruhi mikroba usus, dan untuk melihat potensi "efek koktail" dari campuran tambahan makanan.***

Sumber: United Press International

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya