is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Edu Sufistik

Bertawakalah Sekokoh Bunda Hajar

Agama | 2024-04-24 11:15:39

Oleh: Muhammad Syafi'ie el-Bantanie

(Founder Edu Sufistik)

Anakku, pahamilah bahwa tugas manusia hanya berusaha dan berdoa. Adapun hasilnya, itu hak prerogatif mutlak Allah. Dialah yang menentukan hasil dari apa yang kamu usahakan. Dan, kalian mesti pahami juga bahwa seringkali Allah memberikan hasilnya tidak sejalan dengan apa yang kamu usahakan dan doakan.

Hal ini agar manusia memahami bahwa keberhasilan yang mereka capai merupakan karunia Allah semata. Karenanya, hendaklah hanya kepada Allah kamu menggantungkan asa dan harapan. Tugas kalian adalah lakukan ikhtiar terbaik. Panjatkan doa penuh kekhusyukan.

Saksamailah kisah Bunda Hajar. Saat Ismail tersengat kehausan, sedang air susu Bunda Hajar tak lagi keluar, perbekalan pun telah habis, apa yang dilakukan Bunda Hajar?

Bunda Hajar berlari menuju bukit Shafa, berharap di sana ada mata air. Namun, tak dijumpainya air di Shafa. Ia pun berlari menuju bukit Marwa, berharap ada air di Marwa. Namun, harapannya kembali nihil. Tak ada air di Marwa. Apa yang selanjutnya dilakukan Bunda Hajar?

Ternyata Bunda Hajar kembali mencari air ke Shafa dan Marwa selama tujuh kali bolak-balik. Sebuah upaya mengoptimalkan ikhtiar. Barangkali juga kurang teliti dalam mengobservasi dan mencari sumber mata air. Hingga akhirnya, ketika Allah menilai telah cukup dan nyata Bunda Hajar berjuang, maka Allah hadirkan pertolongan-Nya dalam bentuk sumur zamzam justru dari lokasi dan titik yang tak pernah diduga. Yakni, dari hentakan kaki Ismail.

***

Nak, ketika suatu masa nanti kau menghadapi tantangan dan cobaan yang tidak mudah, maka janganlah pernah putus asa dari pertolongan Allah. Putus asa itu sifatnya orang sesat (QS. 15: 56) dan kafir (QS. 12: 87).

Ketahuilah, pertolongan Allah itu dekat. Hanya, Allah menuntut kamu melakukan ikhtiar terbaik yang bisa kamu lakukan. Going the extra mile. Terus berjuang saat oranglain berhenti dan menyerah. Mengapa? Karena, Allah tidak pernah tidur. Saat nilai perjuanganmu telah memenuhi standar, maka Allah pasti memberikan karunia berlimpah dan berkah.

Pahamilah pesan Al-Qur’an yang indah dalam surat Al-Ankabut ayat 69, “Dan orang-orang yang berjihad (jaahaduu) untuk mencari (keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka (lanahdiyannahum) jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-Ankabut [29]: 69).

Nak, perhatikan kata yang di dalam kurung. Ayat di atas berpola syarat-jawab. Maksudnya, Allah akan memberikan petunjuk dan pertolongan-Nya (lanahdiyannahum) bila ada perjuangan maksimal (jaahaduu). Maka, bagianmu adalah berjuang sebaik-baiknya.

Dengan demikian, kau berhak berharap datangnya petunjuk dan pertolongan Allah. Bahkan, dalam redaksi lanahdiyannahum terdapat dua huruf taukid (penguatan), yaitu lam taukid dan nun taukid tsaqilah. Ini menunjukan garansi dari Allah akan hadirnya petunjuk dari kebuntuan dan pertolongan dari kesulitan. Syaratnya jaahaduu terpenuhi.

Karena itu, nak, jangan pernah lemah dengan tantangan serumit dan sebesar apapun yang menghadang jalanmu. Berjuanglah seoptimalnya dan berdoalah setulusnya. Kemudian, tawakalkan semuanya kepada Allah layaknya Bunda Hajar bertawakal. Niscaya Allah hadir dengan petunjuk dan pertolongan-Nya. Semangat ya, nak!

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya