is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Tinggi Tubuh (Tidak) Bermasalah dalam Sepakbola

Olahraga | 2024-03-31 18:28:34
Penyerang timnas Belgia, Romelu Lukaku (kaos putih) bertinggi tubuh 191 centimeter. Foto: EPA-EFE/Toms Kalnins via republika.co.id.

DATANGNYA beberapa pemain naturalisasi menjadikan timnas kita sekarang dihuni pula oleh pesebakbola yang memiliki postur tubuh jangkung. Contohnya, Jay Idzes dan Elkan Baggott yang memiliki tinggi 190-an centimeter.

Seberapa penting pemain bertubuh jangkung untuk tim sepakbola?

Dalam permainan sepakbola modern sekarang ini, tinggi badan bisa dibilang cukup berpengaruh terhadap keefektifitasan dan permainan yang dikembangkan seorang pesepakbola. Meski demikian, signifikansi tinggi tubuh bergantung pada posisi dan kemahiran yang dimiliki pemain.

Sepakbola pada dasarnya merupakan olahraga yang terkait dengan aspek teknis dan taktikal. Seorang pesepakbola setidaknya harus mahir mengontrol, menggiring, dan mengoper bola secara akurat -- selain juga pandai membaca permainan serta timing dan mengambil keputusan.

Mereka yang, misalnya, lihai membaca permainan serta timing, pandai menggiring dan menggocek bola, apalagi lihai mencetak gol -- baik dari jarak dekat maupun dari jarak jauh, lewat sundulan maupun sepakan -- jauh lebih bernilai ketimbang mereka yang bertubuh jangkung namun tak memiliki kemampuan-kemampuan tersebut. Belum lagi soal kecepatan.

Meski demikian, untuk posisi-posisi tertentu, tinggi badan bakal menjadi nilai plus. Bahkan, mungkin menjadi keharusan. Misalnya, untuk posisi penjaga gawang. Sehebat apapun refleks dan pembacaan bola seorang penjaga gawang, jika tinggi tubuhnya cuma 165 centimeter, misalnya, ia bakal sangat kerepotan.

Begitu juga untuk posisi bek tengah atau centre back. Idealnya, posisi ini dipegang oleh mereka yang berpostur jangkung, mengingat peran dan tugasnya antara lain untuk berduel di udara saat terjadi umpan-umpan silang melambung atau juga saat terjadi sepakan pojok.

Bek tengah yang terlalu pendek bisa menjadi kartu mati dan sekaligus jadi bulan-bulanan lawan dengan memainkan umpan bola-bola lambung langsung ke jantung pertahanan.

Meski demikian, dalam kancah sepakbola dunia, terdapat beberapa pemain bek tengah yang tidak terlalu tinggi namun memiliki kepiawaian dalam mengawal lini pertahanan. Sebut misalnya, Carlos Puyol (178 centimeter) dan Franco Baresi (175 centimeter).

Untuk posisi full back maupun midfielder, tinggi tubuh bisa dikatakan secara umum tidak terlalu mutlak. Pasalnya, posisi mereka cenderung ofensif. Posisi full back dan midfielder dapat ditempati oleh mereka yang tidak begitu jangkung. Contohnya, untuk full back, Philip Lahm (170 centimeter), Roberto Carlos (168 sentimeter). Untuk midfielder, misalnya, Maradona (165 centimeter), Andres Iniesta (171 centimeter).

Bagaimana dengan pemain penyerang? Jika yang dimaksud pemain penyerang yang diposisikan sebagai target man yang tugasnya menerima umpan-umpan lambung jarak jauh untuk kemudian diselesaikan lewat tandukan atau sepakan maupun untuk diumpan lagi ke rekan setimnya, maka tinggi tubuh dan kekuatan fisik tentu sangat diperlukan. Dalam hal ini, semakin tinggi mungkin semakin baik.

Untuk mereka yang berperan sebagai second striker, yang tugas utamanya memanfaatkan ruang kosong di lini pertahanan lawan dan kemudian membuat manuver dengan kemampuan menggiring dan menggocek bola untuk mencetak gol, tinggi tubuh tampaknya sama sekali tidaklah menjadi masalah. Lionel Messi (169 centimeter) dan Pele (173 centimeter) adalah contohnya.***

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya