is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image taufik sentana

Kisah dan Hikmah: Perang Mu'tah

Sejarah | 2024-02-26 08:20:06

RiNGKASAN PERANG MU’TAH

kiriman:Aghna dan Naisya (kelas x MA IT Teuku Umar Aceh Barat)

A. Perang Mu’tah

Perang mu’tah adalah pertempuran yang dialami umat islam di luar Jazirah Arab melawan Romawi. Perang ini adalah salah satu perang paling besar dalam islam.

Perang ini dinamakan ghazwah meski tidak diikuti Rasulullah, karna banyaknya prajurit yang dikerahkan,takni mencapai 3.000 jiwa, jumlah yang jauh berbeda dengan jumlah prajurit dalam sariyah.

Peperangan ini tercatat sejarah sebagai sebuah peperangan besar, sekalipun demikian dasyatnya peperangan mu’tah,sahabat yang mati syahid hanya 12 orang,dan mereka memiliki kedudukan tinggi disisi Allah SWT.

Rasulullah saw. Diutus oleh Allah swt. Untuk mendakwahi dan memerangi manusia hingga mereka mengikrarkan kalimat tauhid.maka kemuliaan bagi yang mengikuti agamanya dan kehinaan bagi yang menyelisihinya.

Sebagaimana Rasulullah saw.memulai dakwah dari kerabatnya yang terdekat dari kabilah quraisy lalu bangsa Arab secara umum. Siapa saja yang dekat atau datang kepadanya dari berbagai penjuru.

Maka demikian pula Beliau memerangi musuh pertama terdekat yaitu kafir Quraisy para penyembah berhala, kemudian bangsa Arab di sekitar Makkah dan Madinah, termasuk ahli kitab dari bangsa yahudi di Madinah dan sekitarnya, semua peperangan itu karena keingkaran terhadap perjanjian dan konspirasi mereka.

B. Awal mula terjadinya perng mu’tah

Perang mu’tah terjadi pada bulan jumadal ula tahun 8 H. mu’tah adalah daerah yang berada di daratan tinggi Syiria. Sebab terjadinya perang ini adalah, Rasulullah saw. Mengutus Al- Harist bin Umair Al-Azdi untuk menyampaikan surat kepada Al- harist bin Abi Al-Ghassni, pemimpin Bushra yang di bawah kekuasaan Heraklius, yang beri ajakan masuk islam.

Surat ini adalah salah satu dari beberapa surat yang dikirimkan Nabi kepada para raja di seluruh dunia dan pemimpin Arab pasca perdamaian Hudaibiyah.

Ketika Harist sampai di mu’tah,salah seorang pemimpin Arab yang kejam pengikut kaisar romawi, bertanya kepadanya, ‘apa maksud tujuanmu? Apa kamu termasuk utusan Muhammad? “ benar” jawab Harist. Ia langsung diikat dan di penggal kepalanya.

Berita pembunuhan ini sampai ke telinga Rasulullah, dan membuat beliau sangat sedih, karna sebelumnya belum ada utusan beliau yang dibunuh.

C. Persiapan sebelum perang mu’tah

Untuk menyerang mu’tah, nabi menyiapkan prajurit muslim yang jumlahnya mencapai 3.000 orang. Nabi mengangkat Zaid bin Haritsah sebagai panglima perang dan berpesan pada para sahabat, apabila Zaid gugur maka angkatlah Ja’far bin Abi Thalib sebagai panglima; apabila ia gugur, angkatlah Abdullah bin Rawahah menjadi panglima.

Beliau meminta Zaid untuk mendatangi tempat pembunuhan Al-Harist bin Umair dan hedaknya ia mengajak mereka masuk islam dari sana. Apabila mereka memenuhi, mereka akan selamat.

Apaila tidak maka mohonlah pertolongan kepada Allah dan perangilah mereka. Rasulullah memberi wasiat kepada kamu semua dengan taqwa kepada Allah dan dengan muslim yang bersama kalian atas kebaikan. Perangilah dengan menyebut nama Allah di jalan Allah orang yang kufur kepada Allah.

Jangan melanggar jani, jangan membelenggu, jangan membunuh anak- anak, perempuan, orang tua renta, orang yang menyepi di tempat pertapaan rahib, jangan mendekati kebun kurma, jangan menebang perpohonan, dan jangan merobohkan bangunan.

D. Perjalanan menuju peperangan

Orang-orang pun mulai mempersiapkan diri dan berpamitan kepada Rasulllah dan kaum muslimin. Ketika Abdullah bin Rawahah berpamitan ia menangis. Orang-orang bertanya kepadanya, “mengapa engkau menangis?” ia menjawab “aku tidak mencintai duniadan tidak menyimpan kerinduanterhadap kalian, tetapi aku mendengar Rasulullah s.a.w. membaca satu ayat yang artinya berbunyi: “dan tidak ada seorang pun daripadamu melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan”.(Q.S: Maryam:71). Aku tidak tau bagaimana kondisiku setelah berangkat”.

Kaum muslimin kemudian berkata,”semoga Allah menyertai dan membawa kalian kembali kepada kami dalam keadaan saleh. Ketika pasukan siap berangkat, Abdullah mendatangi Rasulullah dan berpamitan dengan beliau sambil melanturkan syair.

Mereka kemudian berangkat. Pasukan muslim berangkat atas berkat Allah, Nabi sendiri menemani mereka. Mereka terus berjalan hingga sampai di ma’an. Terdengar berita bahwa Heraklius telah mengumpulakn bala tentara yang sangat besar dan berkemah di Ma’ab di daerah Balqa’(daerah bagian dari wilayah Damaskus yang di rebut Amman).

Prajurit romawi terdiri dari orang-orang romawi dan Arab taklukan. Orang-orang muslim bermusyawarah perihal masalah tersebut. kaum muslimin menginap di Ma’an selama dua malam.

Mereka mempertimbangkan lagi situasi dan kondisinya. Mereka berkata, “kita harus mengirimkan surat kepada Rasulullahuntuk memberitahukan hal ini dan menunggu keputusan beliau!”. “ demi Allah, sebenarnya apa yang tidak kalian sukai itulah tujuan kalian keluar, bahwa kalian semua akan mencari mati syahid. Kita berperang bukan dengan bermodalkan jumlah tentara dan kekuatan, tetapi kita berperang dengan spirit agama ini. Dengannya Allah telah memuliakan kita. Hanya ada salah satu dari dua kebaikan, kemenangan atau mati syahid.” Pasukan muslim sepakat untuk berjuang dimedan perang. Orang-orang berkata,’demi Allah dia benar!”

E. Peperangan dimulai

mereka akhirnya melanjutkan perjalanan dan berhadapan dengan pasukan romawi dan arab dalam jumlah yang luar biasa dimasyarif di daerah Balqa’, kaum muslimin kemudia mundur ke mu’tah. Disana kedua kubu bertempurdengan sengit, di sayap kanan, kaum muslimin di pimpin oleh Quthbah bin Qatabah al-Udzri, dan di sayap kiri dipimpin oleh Ubadah bin Malik al- Anshari.

Mereka semua bertempur mati-matian. Sambal membawa panji-panji Rasulullah Zaid bin Haritsah bertempur hingga terkena tombak musuh dan syahid.

Panji-panji pun di ambil oleh Ja’far dn dibawanya sambil bertempur. Dia bertempur di atas kudanya. Ia lalu terpaksa turun dari kudanya dan berperang dalam pasukan infanteri. Tangan kanannya terpotong, Panji itu diraih tangan kirinya. Tangan kirinnya lalu terpotong. Panji itu didekapnya hingga Ja’far gugur. Ia terkena lebih dari 70 luka sabetan pedang dan tusukan tombak.

Panji kemudia dipegang oleh Abdullah bin Rawahah. Ia berjuang hingga gugur.kondisi pasukan muslimin semakin parah. Quthbah sendiri telah gugursebelum Abdullah. Ia dibunuh oleh Malik bin Zafilah, seorang pemimpin Arab nasrani. Setelah itu panji-panji dipegang olehTsabit bin Arqam, saudara bani Ajlan. Iaberseru, “saudara-saudara muslimin,pilihlah seorang dari kalian unuk menjadi pemimpinpasukan!” mereka menjawab,” engkaulah pemimpin kami!” ia berkata,“ aku tidak sanggup!”.

Akhirnya orang-orang muslim memilih Khalid bin Walid sebagai panglima perang. Khalid tak henti-henti mngunakan kecerdikan strategi perang, sehingga pasukan muslim selamat dari kehancuran. Mereka kemudia dapat kembali ke Madinah.

F. Nabi saw. Memberitahukan tentang peristiwa tersebut

Di Madinah, Rasulullah memberitahukan kaum muslimin tentang jalannya pertempuran secara rinci. Seakan beliau menyasikan sendiri dari dekat. Setelah naik ke mimbar, beliau berseru, “pintu kebaikan pintu kebaikan pintu kebaikan !ku beritahu kalian tentang pasukanyang sedang berperang. Mereka telah bertemu dengan musuh. Zaid tebunuh secara syahid, mohonkan ampunan untuknya! Kemudian panji-panji dipegang oleh Ja’far. Ia berusaha menahan musuh sampai gugur, mohonkan ampunan untuknya! Setelah itu panji-panji diambil oleh Abdullah bin Rawahah.

Beliau terdiam sesaat hingga wajah orang-orang Anshar berubah. Mereka mengira Abdullah juga mengalami nasib yang serupa. Kemudian Rasulullah melanjutkan, “Abdullah langsung menyerang hingga ia pun syahid”.kemudia beliau berkata, “mereka semua telah diangkat ke surge di atas ranjang emas. Aku melihat ranjang Ibnu Rawahah agak menyimpang dari ranjang kedua temannya. Aku bertanya, “kenapa ini?” lalu ada yang menjawab , “karna keduanya maju tanpa ragu, sementara Abdullah sempat merasa ragu, baru setelah itu ia maju.”

Setelah Abdullah gugur, panji-panji dipegang oleh Tsabiah bin Arqam al-Anshari. Ia berkata,”saudara-saudara muslimin, pilihlah seorang pemimpin di antara kalian!” mereka pun memilih Khalid bin Walid.”

Rasulullah menuturkan, “kemudian yang mengambil panji-panjitu adalah saifullah(pedang Allah), khalid bin walid. Ia lalu membawa pasukannya mundur.” Sejak saat itu, khalid digelari nabi saw. Saifulla (pedang Allah). Beliau bersabda, “kemaren malam Ja’far dating melewatiku bersama seorangmalaikat yang memiliki dua sayap yang berwarna darah.”

Perang Mu’tah adalah perang pertama kali yang diikuti Khalid bin Walid pasca masuk agama Islam. Strategi yang dilakukan Khalid bin Walid dalam peperangan ini antara lain dengan menyusun kembali pasukan Muslim setelah mereka mengalami porak-poranda karena kehilangan para pemimpinnya,kemudian membuat insiden-insiden kecil dengan mengukur waktu peperangan hingga malam hari’ dan mengkamuflase pasukan demi siasat perangnya.

Sementara dalam perang Yarmuk, perang ini melibatkan antara pasukan Muslim Arab dengan melawan pasukan kerajaan Romawi Timur (Byzantium). Perang Yarmuk ini terjadi di lembah yang bernama Yarmuk, Yordania.

Strategi yang dibuat Khalid bin Walid dalam peperangan ini adalah dengan cara membentuk kurdus atau battalion dan pasukan dibuat menjadi tiga puluh lima samapai empat puluh kurdus. Setiap kurdus terdiri dari seribu orang yang dipimpin oleh pemimpin pasukan.

Mendeskripsikan kondisi Rasulullah Saw.pada saat menjaga kedaulatan wilayah di Madinah sehinnga muncul sejumlah pertikaian yang banyak terjadi antar pihak kaum Muslimin dengan kaum Musyrikin.

Berawal dari berbagai macam tindakan yang dilakukan kaum Quraisy untuk menghentikan dakwah Rasukullah Saw. Sehinnga muncul berbagai peperangan antar kaum Quraisy dengan kaum Muslimin ini yang diantaranya ialah perang Badar, perang Uhud, dan perang Mu’tah.

Kekalahan-kekalahan selalu dialami oleh kaum Quraisy, sehingga saat terjadi perang Uhud tahu ke-3 H/624 Muncullah Khalid bin Walid yang mampu menyelamatkan kaumnya dari kehancuran kaum Muslimin.Namun ditahun ke-8 H ia menggabungkan diri bersama pasukan Muslim.

Sejak masuk Islamnya Khalid bin Walid tahun ke-8 H, dia berhasil membuka daerah baru Islam sampai ke daerah Syam. Namun sebelumnya Khalid bin Walid telah melalui perang terbesar yang dialami kaum Muslimin dalam melawan pasukan Romawi Byzantium.

dok.nn.taufiksentana

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya