is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Putri Rizqia

Cara Menjelaskan Mimpi Basah pada Anak Laki-Laki

Parenting | 2024-08-09 14:03:29

LATAR BELAKANG

Setiap orang tua yang memiliki anak laki-laki yang sudah masuk usia baligh pasti akan menemui permasalahan yang sama, yaitu menjelaskan terkait mimpi basah. Setiap manusia pasti memilki penanda saat mereka sudah dewasa. Menstruasi untuk perempuan dan mimpi basah untuk laki-laki hal ini normal untuk seluruh manusia.

Permasalahn muncul ketika anak sudah mulai masuk puber dan orang tua merasa canggung untuk menjelasakan. Terlebih bagi saudara muslim yang menjadikan masa pubertasa atau baligh sebagai acuan dalam keimanan dan peribadatan. Pubertas adalah penanda bagi seseorang diwajibkan untuk sholat, berhijab bagi perempuan dan anak mulai menanggung dosanya sendiri.

Biasanya orang tua akan saling lempar untuk menjelaskan apa yang dialami anak, bahkan beberapa diantara mereka meminta bantuan guru untuk menjelaskan. Orang tua merasa malu, tidak sopan, canggung jika harus menjelaskan pada anak terkait mimpi basah. Orang tua juga merasa khawatir jika akan memantik rasa ingin tahu anak jika menjelasakan mimpi basah. Mereka khawatir anak akan mencari tahu isi dari mimpi dan akhirnya menjerumuskan mereka pada pornografi. Hal inilah yang mendasari orang tua banyak menggunakan istilah lain dalam penejelasanya. Bagi orang tua akan terlalu vulgar jika harus menyebutkan alat kelamin.

Definisi pubertas

Banyak literature yang menyebutkan pada usia berapa anak akan mulai pubertasa, ada yang menyebutkan usia belasan dan yang menyebut mulai usai 9 tahun. Setiap anak akan memilik waktu baligh yang berebda-beda bergantung pada kondisi anak tersebut. Pubertas sendiri bermakna fase dimana anak mencapai kematangan pada organ reproduksinya.

Pada masa ini sejumlah perubahan besar akan terjadi pada anak, baik secara fisik, mental dan kognitif. beberapa rambut akan tumbuh di daerah tertentu, pada anak perempuan akan tumbuh payudara dan laki-laki akan tumbuh jangkun. Secara kognitif anak akan mulai bisa berfikir secara kritis, kemampuan otaknya akan jauh lebih kompleks serta mampu menemukan problem solving. Pada beberapa anak juga akan jauh lebih sensitive, mudah marah bahkan menutup diri karena perubahan yang dialami.

Hal paling penting yang perlu diperhatikan orang tua adalah kematangan organ reproduksi. Orang tua harus mulai perhatian terhadap pergaulan anak dan harus mengawasi kegiatan anak secara penuh. Pemahaman dan nila- nilai moral harus ditekankan pada anak sehingga dia mengetahui apa yang boleh dilakukan apa yang tidak boleh. Orang tua juga harus menjelasakan hukum sebab akibat, dan mengajarkan anak tentang resiko dari setiap tindaknya. Pendidikan ini tidak kalah pentinya dari menjelasakan tentang mimpi basah.

Cara menjelasakan mimpi basah pada anak

Pendidikan terkait seks harusnya sudah mulai dikenalakn sejak balita, dimana anak mulai diajari terkait identitas diri dan jenis kelamin. Tahapan selanjutnya kita akan mulai mengenalkan bagaimana cara membersihkan diri selepas buang kotoran. Di agama islam ada bab yang menjelaskan terkait thoharoh atau bersuci setelah buang air baik besar maupun kecil. Berikutnya orang tua akan menjelasakan terkait usia baligh dan kewajiban yang harus dilakukan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menjelasakan mimpi basah pada anak.

1. Kenalkan seluruh organ tubuh

Seperti penjelasan di atas mengenalkan seluruh anggota tubuh memiliki peran penting. Mengenalkan seluruh organ tubuh akan memberikan informasi pada anak terkait tubuhnya dan fungsinya. Sehingga ketika anak mendengar kata payudara mereka akan menangkap bahwa itu digunakan untuk menyusui bayi pada perempun. Alat kelamin untuk buang air, sedangkan vagina untuk melahirkan dan menstruasi. Ajarkan bahwa penis tempat buang air kecil dan keluarnya cairan saat mimpi basah. Ajarkan bahwa itu wajar dan normal.

2. Jelasakan masa pubertas

Menjelasakan masa pubertasa penting untuk dillakukan guna memberikan pemahaman terkait perubahan yang akan dialami anak. Hal ini akan mengurangi rasa cemas jika anak mulai mengalami perubahan pada tubuhnya.

3. Metode bercerita pengalaman

Parents bisa menggunakan pengalaman pribadi saat melalui masa pubertas, sehingga anak mendapat gambaran langsung apa yang akan dia alami selanjutnya.

4. Metode pancing

Parents bisa menggunakan metode pancing dimana orang tua bisa mengajukan pertanyaa pada anak tenatang mimpi basah. Pancing pengetahuanya, serta luruskan pemahaman yang salah.

5. Metode pakai alat peraga

Saat ini banyak sekali panduan yang menyajikan cara menjelasakan mimpi basah pada anak. Orang tua bisa menggunakan boneka dan cairan tekstur kental untuk membantu menjelaskan. Seperti “ nak lihat ini kamu (menunjukk pada boneka), ini kasur bila pada suatu pagi kasurmu ada cairan ini maka kamu sudah baligh”. Orang tua bisa mengkombinasikan beberapa metode di atas untuk membantu dalam penjelasan.

6. Cara menjaga diri

Metode ini adalah kelanjutan dari menjelasakan masa pubertas pada anak. Ajarkan cara bersuci dan membersihkan kelamin pasca mimpi basah. Tekankan untuk selalu menjaga kemaluan dan melindunginya.

Cara menghadapi pertanyaan anak

Banyak dari orang tua merasa kebingungan jika mendapat pertanyaan apa isi mimpi basah? Apa bedanya dengan mengompol. Agar tidak terlalu vulgar jelasakan “ jika kamu bermimpi di peluk dan di cium selain mama dan paginya kamu seolah mengompol itu mimpi basah. memang sulit dibayangkan tapi suatu hari kamu akan mengalami dan kamu akan tahu maksud dari penjelasan mama”. Cara ini bisa digunakan parents saat menjelasakan pertanyaan anak.

Hal terpenting adalah bersikap tenang, semakin kita gugup maka anak akan menangkap ada sesuatu yang sengaja di tutupi. Ajarkan anak untuk mengkomunikasikan apa yang dia alami. Bagiaman jika kita terlewat, anak sudah mimpi basah tapi kita belum sempat menjelaskan?. Idealnya memang harus mulai dijelasakan ketika anak sudah mulai ada tanda-tanda menedekati pubertas. Tetapi jika terlewat orang tua bisa menggunakan metode pancing pada anak.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya