is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Ini Penyebabnya Kenapa Beberapa Orang Lebih Cenderung Menggunakan Tangan Kiri

Gaya Hidup | 2024-04-12 07:41:33
Beberapa orang lebih dominan menggunakan tangan kiri. Foto: harvard.edu.

APA kesamaan Lady Gaga, Barack Obama, dan Bill Gates? Selain sama-sama tenar, ternyata ketiganya juga kidal.

Mengapa 10 persen orang cenderung lebih dominan menggunakan tangan kiri sedangkan orang kebanyakan menggunakan tangan kanan?

Sebuah penelitian terbaru mengidentifikasi penyebab genetik dari penggunaan tangan kiri pada beberapa orang. Para peneliti menemukan adanya varian gen yang langka yang terlibat dalam mengontrol bentuk sel. Mereka menemukan bahwa varian-varian tersebut 2,7 kali lebih umum pada orang yang menggunakan tangan kiri.

Varian-genetik ini mungkin menjelaskan sekitar 0,1 persen penggunaan tangan kiri. Namun, para peneliti mengatakan bahwa sebuah gen yang disebut TUBB4B, mungkin berperan dalam perkembangan asimetri otak.

Pada kebanyakan orang, hemisfer otak memiliki struktur yang sedikit berbeda dan dominan untuk aktivitas yang berbeda.

"Sebagai contoh, kebanyakan orang memiliki dominasi hemisfer kiri untuk bahasa, dan dominasi hemisfer kanan untuk tugas yang memerlukan perhatian visual ke lokasi di ruang," kata Clyde Francks dari Institut Max Planck untuk Psikolinguistik di Belanda. Francks adalah penulis utama dari penelitian terkait masalah ini, yang hasilnya telah diterbitkan dalam jurnal Nature Communications.

Francks menyarankan bahwa untuk kebanyakan orang, sisi kiri otak mengontrol tangan kanan yang dominan. "Serat-serat saraf melintasi dari kiri ke kanan di bagian bawah otak," kata Francks. Dia menambahkan bahwa pada pengguna tangan kiri, hemisfer kanan yang mengendalikan tangan dominan.

Pertanyaannya adalah: apa yang menyebabkan asimetri otak berkembang secara berbeda pada pengguna tangan kiri?

TUBB4B mengontrol protein yang terbentuk menjadi filamen yang disebut mikrotubulus. Mikrotubulus ini memberikan struktur pada bagian dalam sel. Perubahan-perubahan dalam TUBB4B yang lebih umum pada pengguna tangan kiri menunjukkan bahwa mikrotubulus terlibat dalam menyiapkan asimetri normal otak. Demikian menuru Francks.

Dua hemisfer otak mulai berkembang secara berbeda pada embrio manusia. Ilmuwan tidak mengetahui mekanisme yang mengendalikannya.

"Varian-genetik langka hanya pada segelintir orang dapat menunjukkan gen yang memberi petunjuk pada mekanisme perkembangan asimetri otak pada semua orang," tambah Francks. TUBB4B adalah contohnya.

Temuan penelitian ini didasarkan pada data genetik dari lebih dari 350.000 orang dewasa pertengahan hingga tua di Inggris. Data ini berasal dari Biobank Inggris. Sekitar 11 persen orang yang terlibat menggunakan tangan kiri.

Menurut Franks, bagi kebanyakan orang, penggunaan tangan kiri atau kanan mungkin hanya masalah kebetulan. Perubahan dalam tingkat beberapa molekul selama perkembangan otak yang penting bisa mempengaruhinya.

Secara historis, banyak budaya tidak menyetujui penggunaan tangan kiri dan memaksa orang untuk menggunakan tangan kanan.

Tingkat penggunaan tangan kiri berbeda-beda di seluruh dunia, dengan tingkat yang lebih rendah di Afrika, Asia, dan Timur Tengah dibandingkan dengan Eropa dan Amerika Utara. Demikian kata Francks.

"Ini kemungkinan mencerminkan penindasan penggunaan tangan kiri dalam beberapa budaya -- membuat anak-anak yang menggunakan tangan kiri beralih ke penggunaan tangan kanan, yang juga pernah terjadi di Eropa dan Amerika Utara," tambah Francks.

Temuan penelitian baru ini mungkin memiliki manfaat dalam bidang kesehatan mental. Orang yang menderita schizophrenia memiliki kemungkinan dua kali lebih tinggi untuk menggunakan tangan kiri atau ambidextrous. Orang dengan autisme memiliki kemungkinan tiga kali lipat. Begitu ditegaskan Francks.

Dia mengamati bahwa gen-gen yang terlibat dalam perkembangan otak pada awal kehidupan mungkin terlibat dalam asimetri otak dan kesehatan mental.

"Penelitian kami menemukan bukti yang menunjukkan hal ini, dan kami juga telah melihatnya dalam studi sebelumnya di mana kami melihat varian-genetik yang lebih umum dalam populasi," tambah Francks.***

Sumber: Reuters, Voice of America

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya