is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Heni Nuraeni

DBD Mewabah Butuh Solusi Kesehatan Komprehensif

Info Terkini | 2024-03-28 06:44:09
oleh : HeninNuraini

Dikutip dari halaman Kumparan.com.id./ kasus demam berdarah ini telah banyak memakan korban di jawa barat bahkan semakin meningkat. Berdasarkan data yang dihimpun sejak bulan januari 2024 yang Dinas Kesehatan Pemprov jawa barat, kasus demam berdarah ini telah banyak mencapai angka 11.058 kasus, dari angka tersebut tercatat ada 96 kasus kematian.

Penyakit DBD merupakan penyakit yang menyerang kepada semua orang, penyakit ini juga disebabkan oleh lingkungan yang kurang bersih.

Mengenal lebih lanjut penyakit DBD ( Demam Berdarah Dengue ) adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, virus ini menular kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus, Indonesia merupakan wilayah yang sangat luas, endemis dengan sebaran di seluruh wilayah tanah air. Sehingga banyak gejala yang terjadi kepada seluruh masyarakat di Indonesia salah satu nya penyakit corona waktu tahun 2019 sekarang semakin banyak masyarakatnya mengalami DBD, awalnya DBD ini mulai dirasa dengan ditandai demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang , bola mata merah dan dipermukaan tubuh, maul, juga mimisan dan lain lain.

Pada umumnya penderita DBD akan mengalami fase demam selama 2-7 hari, fase pertama: 1-3 hari ini penderita akan merasakan demam yang cukup tinggi 400C. Kemudian pada fase ke-dua penderita mengalami fase kritis pada hari ke 4-5. Pada fase ini penderita akan mengalami turunnya demam hingga 370C dan penderita akan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa sembuh kembali).

Pada fase ini jika tidak mendapatkan pengobatan yang adekuat dapat terjadi keadaan fatal. Akan terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat pemecahan pembuluh darah (pendarahan). Di fase yang ketiga ini akan terjadi pada hari ke 6-7 ini, penderita akan merasakan demam kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan perlahan naik kembali normal kembali.

Penyakit DBD ini sudah banyak menyebar di Indonesia hingga menjadi wabah harus waspada supaya tidak terserang penyakit tersebut, sampai sekarang masalah penyakit ini belum terselesaikan sampai hari ini. Berbagai tindakan yang dilakukan untuk pencegahan sudah dilakukan juga upaya pengobatan pun sudah diupayakan, namun biaya pengobatannya sangat mahal sekali, sebagian masyarakat banyak mengeluh dan terkejut dengan biaya yang luar biasa apalagi dikalangan masyarakat rendah atau kurang mampu dalam biaya berobat.

wabah satu ini memang tidak bisa dikendalikan sepenuhnya, karena pembawanya dari nyamuk, kendali sebenarnya ada di masyarakat itu sendiri bagimana menerapkan hidup sehat dan lingkungan yang bersih.

Wabah DBD terus berulang, bahkan sampai membawa kematian. Hal ini jelas membutuhkan solusi komprehensif dan mendasar. Ada solusi tuntas dipengaruhi banyak factor, terkait berbagai pihak ( individu, Masyarakat maupun negara), juga jenis Upaya baik preventif maupun kuratif.

Supaya wabah ini tidak menular ke orang orang hal yang harus dilakukan yaitu mengendalikan perkembangbiakan nyamuk ini, pemerintah memberikan solusi dan edukasi dalam pencegahan DBD ini supaya nyamuk tidak berkembang biak itu belum semua dapat teratasi, tapi banyak masyarakat yang masih menumpukkan barang bekas dan membuang sampah sembarangan, masyarakat banyak menampung air secara terbuka inilah banyak terjadinya perkembang biakan nyamuk Aedies ini juga virus virus yang lain. pemberian serbuk pembasmi jentik pun masih belum bisa membasmi nyamuk contoh baygon, vape dll

Perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah setempat sebab masyarakat sangat sulit membuang sampah pada tempatnya, karena persediaan tempat pembuangan sampah tidak ada maka masyarakat gemar membuang sampah pada tempat yang ada didekatnya seprti di sungai, laut, dan d ikolongan hingga sampah bertumpuk banyak menimbulkan bau tidak sedap. Pembiasaan ini jika pemerintah tidak memberikan perhatian khusus selain dari edukasi perlu adanya peringatan supaya masyarakat jera dan paham akan peringatan serta kewajiban dalam kebersihan lingkungan.

Selain itu, setiap daerah memiliki dinas kebersihan lingkungan yang bisa mencari pekerja untuk membersihkan setiap titik tumpukan sampah yang tidak pada tempatnya dan pemusnahan atau pengolahan sampah di TPA yang dilakukan rutin sehingga sampah tidak sampai menggunung. Adanya penyediaan tempat sampah secara terpisah setiap beberapa meter di tempat-tempat yang memungkinkan masyarakat membuang sampah, terutama pada pemukiman dekat sungai, di sii sangat rawan sekali masyarakat membuang nya sebab tidak ada tersedia tempat sampah di sekitarnya.

Harus juga ada sanksi bagi mereka yang membuang sampah sembarangan jika sudah tersedia tempat sampah namun masih abai, karena hal ini bisa merugikan masyarakat yang lain.

Selain dari sampah, ada juga genangan air yang menjadi sarang nyamuk. Hal ini ada peran pemerintah setempat untuk membuat sistem drainase yang baik dan memadai, sehingga tidak akan ada genangan air saat hujan turun. Tidak adanya monetisasi air bersih, sehingga masyarakat tidak menampung air hujan dan dibiarkan terbuka, yang bisa menjadi tempat berkembangbiak nyamuk. Masyarakat menampung air hujan terutama di wilayah Kalimantan, karena sulitnya mendapatkan air bersih untuk keperluan masak, sedangkan tidak semua masyarakat mampu untuk membeli air bersih sehingga mereka memilih menampung air hujan. Selain dari pencegahan, masalah lain adalah pada masa pengobatan yang mahal bagi beberapa kalangan. BPJS yang diharapkan pemerintah bisa menjadi solusi, nyatanya tidak memberikan solusi yang tuntas.

Obat-obat herbal yang teruji pun harganya luar biasa mahal, hanya bisa dijangkau oleh kalangan tertentu saja. Ditambah lagi adanya RUU Kesehatan yang bisa mengancam kesehatan masyarakat.

Dianggap sepertinya hanya menguntungkan golongan tertentu tanpa memikirkan kepentingan masyarakat. Sebuah sistem yang benar-benar abai kepada kepentingan masyarakat dalam banyak hal, dialah sistem kapitalis-demokrasi. Hanya berasaskan manfaat untuk golongan mereka saja, keadilannya adalah keadilan sosial bagi golongan tertentu bukan keadilan untuk seluruh masyarakat tanpa kecuali.

Sistem kapitalisme yang diterapkan hari ini nyata mempengaruhi terwujudnya solusi komprehensif dan mendasar. Kapitalisas Kesehatan (vaksin bayar, layanan kesehatana sesuai dengan uang yang tersedia), ,keterbatasan kapasitas RS, kemiskinan yang berpengaruh pada rendahnya literasi kesehatan, daya tahan tubuh adalah sebagian faktor yang berpengaruh.

Islam menjadikan layanan Kesehatan tanggung jawab negara (murah/gratis, mudah diakses dll), juga memaksimalkan upaya preventif dan kuratif yang berkualitas, Negara memaksimalkan berbagai Upaya secara komprehensif dalam berbagai aspek kehidupan, juga dalam berbagai Upaya Kesehatan (preventif dan kuratif) termasuk riset dan penerapan hasilnya di tengah Masyarakat (teknologi terbaru, vaksinasi dll).Sistem hari ini sangat jauh berbeda dari sistem islam yang dulu pernah diterapkan di muka bumi ini, dalam islam pemerintah itu bertanggung jawab penuh terhadap kebutuhan hajayatul udhuwiyyah bagi seluruh masyartakat tanpa memandang status.

Seperti dalam kesehatan masyarakat pemerintah harus memperhatikan pencegahan hingga pengobatan masyarakat terjamin hingga smebuh. Solusi ini pernah di terapkan pada masa daulah islam berideologi islam, karena sang khalifah (pemimpin pemerintah sistem islam) tidak akan membiarkan wabah ini menyebar dan berlangsung lama hingga banyak terjadi nya korban selajutnya.

Solusi lainnya adalah Seluruh pembiayan dari Baitul Mal. Uang yang masuk ke Baitul Mal bukan hasil merampok masyarakat dengan dalih “wajib pajak”, melainkan dari aset negara. Islam membagi harta kepemilikan menjadi 3, yakni harta milik negara, milik umum, dan milik individu. Harta milik negara meliputi semua SDA, contohnya tambang baik itu tambang emas, batu bara, nikel dan semua tambang yang diambil dari alam adalah milik negara yang harus dikelola oleh negara kemudian hasilnya adalah untuk rakyat yang dihimpun dalam Baitul Mal.

Adapun harta milik umum dilarang untuk dimonetisasi, contohnya adalah air bersih, jalan. 2 hal yang dimonetisasi di sistem kapitalis demi kepentingan swasta, harta milik umum bebas dikuasai swasta begitu pula dengan SDA. Namun semua itu tidak terjadi di sistem Islam.

Selain untuk dana pencegahan, baitul mal juga menghimpun dana untuk pengobatan hingga sembuh, secara gratis tanpa syarat, tanpa iuran ataupun jaminan asuransi. Melainkan itu bagian dari kewajiban yang harus dipenuhi oleh pemerintah kepada semua rakyatnya tanpa kecuali. Begitu juga dengan gaji para tenaga medis dan obat. Sudah jelas betapa pentingnya Baitul Mal untuk memenuhi kebutuhan hajat publik semua masyarakat.

Sebenarnya islam lah solusi yang tepat, aman masyarakat dan terhindar dari wabah, juga kesehatan terjamin . inilah menjadi urgensi bagi kita ummat kaum muslimin agar kepentingan masyarakat muslim baik non muslim berjalan dengan baik dan lancer serta keberlangsungan hidup terjamin . wallahu'alam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya