is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image lbi

Gejala Utama Bipolar dan Cara Mengatasinya

Info Terkini | 2021-12-24 12:46:53

Apa itu Bipolar? Gangguan mental bipolar disebut juga psikosis manik-depresif. Gangguan mental bilateral ini adalah gangguan kesehatan mental jangka panjang yang diwariskan secara terus-menerus. Gangguan ini ditandai dengan perubahan suasana hati yang berbeda dari biasanya. Adakalanya periode tanpa gejala atau periode dengan gejala ringan. Bagaimana cara mengatasi bipolar?

Gejala Utama Bipolar

Pasien dengan gangguan bipolar ini sangat mungkin menderita alkoholisme atau kecanduan narkoba lainnya. Konsumsi alkohol berat akan meningkatkan gejala manik dan depresi. Tahap manik lebih mudah dikenali daripada tahap depresi, karena perilaku pasien sangat mencolok dalam aktivitasnya. Selama tahap manik, seseorang dengan gangguan bipolar dapat mengalami perasaan yang sangat intens dan suasana hati yang luar biasa baik selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

Tahap manik sering ditandai dengan melakukan hal-hal yang sulit untuk dirinya sendiri dan juga orang lain. Konsekuensinya bisa berupa masalah dalam keluarga, di tempat kerja, atau dengan polisi. Dalam kebanyakan kasus, penderita tidak menyadari ada sesuatu yang salah dan enggan menerima bantuan yang ditawarkan orang lain.

Pada fase depresi, pasien bipolar sering mengalami perasaan bersalah dan merasa tidak berharga. Seringkali, orang dengan gangguan mental bipolar tidak mencari bantuan ketika gejala pertama muncul. Alasan untuk mencari bantuan biasanya merupakan tahap depresi yang panjang dan parah. Tahap depresi pada gangguan bipolar berlangsung dengan cara yang sama seperti kondisi depresi pada mereka yang menderita depresi berat. Pada tahap depresi, orang dengan gangguan bipolar mengalami kelelahan yang parah, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, dan gangguan tidur juga sering terjadi.

Cara Mengatasi Bipolar

Gangguan bipolar biasanya diobati dengan obat penstabil suasana hati yang disebut antipsikotik generasi kedua atau obat-obatan anticonvulsant, obat yang meredakan kecemasan dan insomnia, dan antidepresan selama fase depresi. Mungkin perlu beberapa waktu untuk menemukan obat yang tepat untuk gangguan bipolar, tetapi obat yang tepat efektif dalam mencegah dan menghilangkan tahap depresi dan manik. Mungkin perlu untuk mengubah obat dan dosisnya beberapa kali sebelum menemukan yang paling pas. Terkadang kombinasi beberapa obat adalah pilihan terbaik mengatasi bipolar.

Untuk keberhasilan perawatan, perlu menggunakan obat secara ketat sesuai dengan petunjuk yang diberikan dokter. Sebagian orang dengan gangguan bipolar tidak menggunakan obat yang sesuai dengan petunjuk dokter. Alasannya mungkin, misalnya, kurangnya kesadaran akan penyakit pada tahap manik, keengganan untuk mengakui adanya kelainan, efek samping obat, atau kurangnya informasi tentang keefektifan obat dalam meredakan dan mencegah gejala penyakit bipolar.

Pada gangguan bipolar, terapi obat dapat dilanjutkan selama beberapa tahun dalam bentuk yang disebut pengobatan suportif. Terapi obat jangka panjang tidak diperlukan hanya jika gejalanya tidak parah dan orang dengan gangguan bipolar mampu mengendalikannya dengan cukup baik. Pilihan pengobatan kedua cara mengatasi bipolar adalah pengobatan profilaksis bilamana pasien telah belajar untuk mengenali pendekatan fase manik.

Cara mengatasi bipolar juga bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup. Gaya hidup keseharian mampu menghasilkan akibat positif dan negatif terhadap kesehatan mental penderita. Mengubah perilaku dengan yang baik punya andil penting pada terapi bipolar. Oleh karena itu penting untuk istirahat cukup, makanan sehat dan kegiatan fisik terutama olahraga setiap hari. Tinggalkan konsumsi obat-obatan, rokok maupun alkohol.

Baca juga cara menghadapi orang bipolar disini

Pasien bipolar harus belajar mengenali gejala yang menandakan periode penyakit yang berbeda sehingga mereka dapat menjalani kehidupan normal. Untuk menghindari timbulnya fase yang menyakitkan, penting untuk para penderita bipolar menghindari stres yang berlebihan dan insomnia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya