is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Pemuda Peduli

Anak Muda, Medsos dan Kegiatan Sosial

Info Terkini | 2021-12-23 10:44:21
Volunteer Pemuda Peduli dalam program "Jelajah Desa" Social Traveling Pemuda Peduli yang dilaksanakan di Desa Banjarsari, Pangalengan, Bandung (06/12/19).

Massive Penggunaan Media Sosial saat ini di berbagai kalangan menjadikan berbagai informasi terjadi. Media Sosial sendiri, sejatinya merupakan platform yang sering digunakan untuk berbagi informasi. Salah satunya, kegiatan sosial.

Melirik potensi penggunaan Media Sosial di generasi muda sebagai salah satu yang sering berseliweran di ranah jagat maya mengundang berbagai golongan masyarakat menggunakan platform ini dengan tujuan berbagi kebermanfaatan melalui galangan donasi yang dilakukan serta disebarluaskan di Media Sosial.

Salah satunya, Pemuda Peduli. NGO yang berdiri legal sebagai sebuah Yayasan sejak tahun 2016 ini, sudah sejak lama menyasar anak muda sebagai penggerak dan target dari programnya. Selain bidang pendidikan sebagai sektor utama garapannya, kerelawan juga menjadi sektor lain yang dirambah oleh Pemuda Peduli.

Berbagi kebermanfaatan dengan hal-hal kecil yang dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari dengan mendorong kepekaan generasi muda akan kondisi masyarakat sekitar menjadi faktor mengapa galangan donasi dilakukan oleh Pemuda Peduli bersama beberapa influencer yang terjaring di dalam gerakannya.

Salah satunya, Aldila. Tergabung di dalam campaign bertajuk “Patungan Bikinin Warung Buat Mak Mae” di kanal kitabisa.com bersama Pemuda Peduli. Kekuatan Sosial Media membuktikan bahwa dengan followersnya yang berjumlah 800 ribu lebih secara total di TikTok, dapat mengumpulkan galangan donasi sampai di angka jutaan rupiah. ia mengungkapkan kesannya terhadap penggunaan Media Sosial sebagai lahan berkegiatan sosial di kalangan Anak Muda masa kini.

Kolaborasi Galangan Donasi Pemuda Peduli bersama Aldilla bertajuk "Patungan Bikin Warung Buat Mak Mae" yang diluncurkan di kanal kitabisa.com

“Semakin pesat perkembangannya tentu ada sisi baik dan buruknya ya, Baiknya informasi lebih cepat tersebar contohnya seperti donasi untuk korban bencana alam dan yang lainnya. Karena informasi mudah tersebar buruknya adalah misal adanya berita hoax karena kadang berita yang naik tidak tersaring dengan baik.” Ungkap Aldilla.

Mak Mae sendiri merupakan salah satu penerima manfaat yang terjaring oleh Pemuda Peduli yang berlokasi di daerah Gunung Halu, Kabupaten Bandung. Di 70 tahun usianya, ia harus bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari lewat berjualan peyek ke kampung sekitarnya dengan penghasilan hanya 5-10 ribu perharinya.

Tanpa kehadiran sang suami yang telah wafat sejak 2 tahun lalu, tak membuat api semangat hidupnya pudar begitu saja di usia senjanya.

“Meskipun capek, tetap harus jualan. Soalnya kalo nggak jualan, nggak bisa makan” Ucapnya.

Lagi, Mak Mae mempunyai satu mimpi sederhana di usianya kini. Memiliki warung sehingga ia tak perlu lagi berjualan keliling menjajakan dagangannya.

“Ingin punya warung, ingin dagang aja dari rumah” Tuturnya. Dan, Kekuatan Anak muda dan Media Sosial dalam berbagi kebermanfaatan menunjukan tajinya. Berdasarkan data kitabisa.com, sebanyak 3000 orang lebih berdonasi untuk membantu kehidupan Mak Mae lebih baik.

“Setelah bergabung dengan Campaign Pemuda Peduli, pandanganku tentang kehidupan sosial dan pemerataan masyarakat tentu lebih melek ya. Dengan jelas melihat temen-temen semua survei dan mencari siapa aja sih yg butuh bantuan? itu wahh keren banget!. Apalagi, setelahnya tim Pemuda Peduli mengajak untuk bekerja sama dengan aku, rasanya seneng banget bisa ikut kontribusi juga” Ungkap Aldila, saat ditanyai perihal pandangannya tentang pengalamannya bersama Pemuda Peduli dalam berbagi kebermanfaatan melalui kegiatan sosial.

“Harapan nya tentu bisa bermanfaat dan manfaatnya terasa betul oleh penerima. Semoga juga, Bisa mengajak temen-temen semua untuk ikut berdonasi lagi dan meningkatkan kehidupan bersosial mereka, Belajar berempati juga dengan tepat. Karena empati, kalo tidak sesuai dengan kadarnya maka hasilnya tidak baik juga. Jadi harus tepat” Pungkasnya saat ditanya perihal harapannya seputar campaign yang dilakukan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya