is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Guntur Ardiansah

Efek Samping Media Sosial

Teknologi | 2021-12-23 09:54:39

EFEK SAMPING MEDIA SOSIAL SEBAGAI PENYEBAB DARI PERUBAHAN SOSIAL.

Dinamika sebuah kehidupan masyarakat mengalami perkembangan yang begitu pesat. Akulturasi budaya dengan sentuhan teknologi informasi merupakan fenomena pendorong perubahan tersebut. Kebebasan personal dalam menyampaikan ide, kritik saran, komentar dan bahkan bahkan “hujatan” sering dijumpai pada setiap jam dan hari dengan melalui berbagai varian media yang digunakan.

Tidak sedikit diskresi lahir dari beberapa kelompok masyarakat dengan opini dan argumen yang diyakini. Bagaimana bisa kita menyaksikan gerakan Ormas Islam yang menyambut kedatangan Habib Rizieq pada awal bulan november, yang berselogan tentang “revolusi akhlaq”. Bagaimana bisa kita memahami istilah “Viral” dalam media sosial sampai adanya fenomena “Odading Mang Oleh”. Bahkan Banyak anak kecil hingga dewasa yang rela berpanas – panasan hingga berhujan – hujanan untuk mengantri dan berdesak-desakan demi membeli odading mang oleh. Berbicara tentang fenomena “viral” semuanya tidak lepas dari peran dan pengaruh media sosial terhadap kehidupan di masyaraklat kita.

Kondisi yang sedang dialami oleh lapisan masyarakat Indonesia saat ini menuntut sikap adaptif dan responsibilas Pemerintahan. Secara nyatanya media sosial telah merubah sebuah siklus kehidupan sosial masyarakat baik disemua jenjang dan strata sosial. Perubahan dan perkembangan masyarakat memang sejatinya dibutuhkan untuk mengalirkan sebuah sikulus bermasyarakat. Oleh sebab itu pemerintah perlu mengatur kebebasan dalam penggunaan media sosial di Indonesia, maka penulis tertarik melaukan penelitian dengan judul “EFEK SAMPING MEDIA SOSIAL SEBAGAI PENYEBAB DARI PERUBAHAN SOSIAL.”.

Efek samping adalah suatu pengaruh yang merugikan dan tidak diinginkan, yang timbul dari sebuah intervensi dan berkurangnya kemampuan sosial, seperti berempati terhadap orang lain, dan tidak tahu bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain. Hal ini akan menjadikan seseorang akan lebih melakukan sebuah komunikasi dengan media sosial dibandingkan dengan tatap muka.

Media sosial adalah sebuah media bersosialisasi secara online supaya mudah berpartisipasi bagi penggunanya untuk berbagi informasi, dan menciptakan sebuah isi meliputi jejaring sosial, blog, forum, wiki, dan dunia virtual. Jejaring sosial, blog, dan wiki merupakan bentuk media sosial yang sangat umum digunakan oleh masyarakat. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

Jejaring sosial adalah situs dimana setiap orang dapat membuat sebuah web page pribadi, kemudian dapat terhubung dengan teman-teman untuk berbagi informasi dan saling berkomunikasi. Jejaring sosial antara lain Facebook,Instsgrsm, dan Twitter. Jika media non online menggunakan media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet. Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpertisipasi dengan memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

Sejarah sosial media diawali pada era 70-an, yaitu ditemukannya sistem sebuah papan buletin yang memungkinkan untuk bisa berhubungan dengan orang lain tanpa tatap muka tetapi secara langsung menggunakan surat elektronik ataupun mengunggah dan mengunduh perangkat lunak, semua ini dilakukan masih dengan menggunakan saluran media telepon yang terhubung dengaan sebuah modem.

Pada tahun 1995 lahirlah situs GeoCities, GeoCities melayani web hosting (layanan penyewaan penyimpanan data-data website agar website dapat diakses dari manapun). GeoCities merupakan tonggak awal berdirnya websitewebsite. Pada tahun 1997 sampai tahun 1999 munculah sosial media pertama yaitu Sixdegree.com dan Classmates.com. Tak hanya itu, di tahun tersebut muncul juga situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri. sehingga pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun.

Pada tahun 2002 Friendster menjadi sosial media yang sangat booming dan kehadirannya sempat menjadi fenomenal. Setelah itu pada tahun 2003 sampai saat ini bermunculan berbagai sosial media dengan berbagai karakter dan kelebihan masing-masing, seperti LinkedIn, MySpace, Facebook, Twitter, Wiser, Google+ dan lain sebagainya.Sosial Media juga kini menjadi sarana atau aktivitas digital marketing, seperti Social Media Maintenance, Social Media Endorsement dan Social Media Activation. Oleh karena itu, Sosial Media kini menjadi salah satu servis yang ditawarkan oleh Digital Agency

Perkembangan sosial yang terbaru sekarang ini adalah Google+ yang lahir pada tahun 2011. Google+ diluncurkan oleh google yang dulu hanya sebatas orang-orang tertentu saja untuk bisa mengaksesnya, karena harus dengan di invite oleh google. Setelah perubahan menjadi Google+ semua orang bisa mengaksesnya dengan bebas dan tidak harus di invite kembali oleh google, dan juga diluncurkan dengan maksud memudahkan orang secara umum.

Berbagi macam jenis aplikasi dan kemudahan dalam setiap penaplikasiannya, membuat sebuah media sosial menjadi sahabat bagi penggunanya. Media sosial memiliki berbagai peran yang penting untuk kehidupan manusia, didalam melakukan aktivitas sehari-hari tentunya semua orang selau menggunakan sarana media sosial sebagai mencari sebuah informasi, menambah pengetahuan, memudahkan penggunanya untuk berkomunikasi, dan juga berperan dalam sebuah perubahan sosial.

Seiring dengan meningkatnya pengguna media sosial internet telah mengakibatkan sebuah perubahan sosial di lapisan masyarakat indonesia. Dari perubahan sisi tersebut juga ada dampak positif maupun dampak yang negatif. Disini penulis akan membahas tentang dampak negatif yang didapatkan dalam perkembangan sebuah teknologi, membuat semakin menurunya kualitas dari kualitas dari hubungan antar manusia sebagai makhluk sosial.

Bagaimana tidak, belakangan ini masyaraktat lebih nyaman berkomunikasi dan juga kebiasaan untuk mengumpulkan banyak temannya didunia sosial media, dari pada aktif di kehidupan bermasyarakat di kegiatan lingkungan, yang bisa membuat kualitas hubungan relasi pertemanan yang lebih penting untuk menambah solidaritas supaya bisa menjadi kongrit dan intest.

Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahan. Perubahan tersebut dapat berupa pengaruh yang terbatas maupun luas, perubahan yang lambat adan ada perubahan yang perubahan yang lambat dan ada perubahan yang berjalan dengan cepat. Perubahan dapat mengenai nilai dan norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya. Perubahanperubahan yang terjadi pada masyarakat merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain berkat adanya komunikasi modern (Soerjono Soekanto, 2009:259).

Dalam perkembangan teknologi di era globalisasi semakin maju, semua tidak bisa dipungkiri bahwa hadirnya internet menjadi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kegiatan pendidikan, sosialisasi, maupun bisnis, dsb. Tidak bisa dipungkiri bahwa media sosial mempunyai gencaran pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat yang di kalangan menengah kebawah bisa juga berada di kalangan menengah atas, bahkan bisa juga sebaliknya. Media sosial sudah membuat candu bagi lapisan masyarakat khususnya dikalangan remaja, karena membuat penggunanya menjadi membuka disetiap harinya. Padahal didalam masa perkembangan remaja, di sekolahanya mereka berusaha menacri sebuah identitas jati dirinya dengan bergaul dengan teman sebayanya.

Kalangan remaja yang sudah aktif dalam media sosial, biasanya memposting tentang kegiatan kesehariannya, curahan hatinya, dan foto-foto saat jalan dengan temannya. Dalam media sosial semua penggunanya bebas untuk berkomentar, serta menyalurkan berbagai pendapat tanpa rasa khawatir. Hal ini dikarenakan dalam jaringan internet khususnya pada media sosial sangat mudah untuk melakukan pemalsuan jati diri maupun melakukan kejahatan. Padahal dalam lingkungan sekolahan mereka berusa mencari identitasnya, dan bergaul dengan teman sebayannya.

Lingkungan sekitar dimasyarakat sudah tidak asing dengan media sosial, dari semua kalangan mempunyai kegiatan masing-masing di setiap akun media sosial. Seperti anak – anak yang usianya masih dibahawah 17 tahun sudah menggunakan media sosial untuk mengakses berbagai macam kegiatan. Yang terjadi dilingkungan saya, anak-anak sudah lupa akan bersosialisasi terhadap teman sebayanya, dan lebih suka berteman terhadap media sosial. Anak-anak menggunakan media sosial bukan sebagai sarana belajar tetapi menjadikan sebuah wadah untuk hiburan bermain. Efeknya mereka berubah karakter dan sikap, karena didalam bermain media sosial mereka sudah asik dengan bahasa yang bebas berekspresi, padahal umur mereka belum pantas untuk menjadikan bahasa tersebut sebagai bahasa keseharian mereka.

Dalam berbagai pendapat yang saya tanyakan keberbagai pihak, seperti yang diungkapkan oleh Faris, bahwasanya masyarkat sudah terhipnotis oleh media sosial. Kemungkinannya banyak dampak negatif dari media sosial, karena satu hari tidak membuka media sosialnya akan meresa seperti orang primitif, alasnya menyebut primitif adalah sebuah sebutan bagi orang yang tidak menggunakan media sosial di setiap harinya. Primitif sendiri memliki arti bahwa pada masa itu belum ada perkembangan sebuah teknologi yang besar tidak seperti sekarang ini.

Pendapat Manan, mengatakan bahwa media sosial memang memiliki dampak negatif yang besar, karena banyak remaja dan masyarakat untuk berinteraksi sangat kurang, baik itu dalam sebuah organisasi maupun lingkup keluarga. Efeknya yaitu rendahnya tingkat belajar yang menurun, dan kemalasan untuk melakukan kegiatan. Karena lebih berpegang terhadap media sosial yang serba instan, segala macam yang diinginkan bisa diperoleh melalui media sosial.

Argumen dari Barok, bahwa media sosial mempunyai dampak negatif dan positif baik itu perubahan sebuah sikap, yang dirumah hanya sebagai pendiam maupun introvert, karena keasikan berteman dengan media maya, tetapi setelah keluar dari sarangnya malahan berubah sikap menjadi sebuah pribadi yang humoris dan juga displin ketika disekolahannya. Jadi perubahan sikap menjadi negatif terjadi jika seseorang terlalu asik dengan media sosial tetapi sikap tersebut bisa diubah jika bertemu dengan teman sebayannya.

Tetapi menurut pendapat Alfin, bahwa efek dari media sosial memiliki dampak positif dari sebuah perubahan, karena dilihat dari segi untuk berbisnis online di media sosial sangatlah menguntungkan. Dari perubahan sebagai media berbisnis, sangat memungkan jika dimanfaatkan bagi kehidupan masyarakat di kesehariannya. Menjadikan masyarakat supaya tidak memiliki sifat pemalas tetapi memiliki sifat media maya is your monay. Aplikasi yang dapat digunakan untuk berbisnis online seperti, Shoope, Tokopedia, Bukalapak, dsb. Seperti Shoope setiap bulannya memiliki sebuah event yang besar untuk menarik pelanggannya supaya menjadi kontribusi terbaik.

Menurut Mustain bahwa sebuah media sosial tidak hanya memiliki efek negatif saja, tetapi media sosial juga memiliki dampak positif bagi perubahan masyarakat. Seperti saya yang bekerja sebagai free lane, bahwa dari media sosial lah saya mendapatkan lapangan pekerjaan (ujar Mustain). Jadi media sosial merupakan sebuah wadah dimana tempat tersebut jika tidak gunakan dengan baik, maka wadah tersebut akan rusak, apabila wadah tersebut digunakan secara baik maka wadah tersebut mahal hargannya.

Jadi argumen-argumen tersebut mempunyai dampak yang berbeda-beda, setiap argumen dapat menjelaskan bahwa efek samping media sosial, tidak hanya dampak negatifnya saja melainkan masih ada dampak positif yang bisa dimanfaatkan sebagai perubahan sosial. dimasyarakta perubahan tersebut sudah biasa, karena faktor lingkungan mereka memiliki sebuah proses perkembangan secara individu. Manusia memiliki berbagai karakter sikap yang bis berubah-ubah jika adanya sebuah virus disaat penggunaan media sosial.

Masyarakat adalah sekelompok individu yang tinggal dalam suatu tempat tertentu, saling berinteraksi dalam waktu yang relatif lama, mempunyai adat-istiadat dan aturanaturan tertentu dan lambat laun membentuk sebuah kebudayaan. Masyarakat juga merupakan sistem sosial yang terdiri dari sejumlah komponen struktur sosial yaitu: keluarga, ekonomi, pemerintah, agama, pendidikan, dan lapisan sosial yang terkait satu sama lainnya, bekerja secara bersama-sama, saling berinteraksi, berelasi, dan saling ketergantungan (Jabrohim, 2004: 167).

perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat yang dapat mempengaruhi pola interaksi sosial di dalam suatu yang dapat bersifat membangun karakter manusia menuju proses yang lebih baik atau malah sebaliknya. Dalam perubahan sosial memiliki berbagai faktor yang terjadi, seperti perubahan sosial yang berasal dari masyarakatnya sendiri, dan perubahan sosial yang berasal dari mengikuti gaya dari masyarakat luar itu sendiri.

Kalangan remaja yang menjadi hiperaktif dimedia sosial ini juga sering memposting kegiatan sehari-hari mereka yang seakan menggambarkan gaya hidup mereka yang mencoba mengikuti perkembangan jaman di era globalisasi, sehingga mereka dianggap populer di sebuah lingkungannya. Namun apa yang mereka posting di media sosial tidak selalu menggambarkan keadaan sosial keseharian mereka yang sebenarnya. Ketika para pengguna media sosial tersebut memposting sisi kehidupannya yang penuh akan kesenangan, tidak jarang malahan kebalikan dari postingan tersebut bahwa mereka kesepian. Manusia yang menjadi sebuah aktor didalam dunia maya, mereka sangat mampu untuk menciptakan berbagai hal salah stunya membuat interaksi didalam media sosial.

Perubahan sosial dalam dampak postif seperti kemudahan memperoleh sebuah kemudahan dan menyampaikan informasi, memperoleh keuntungan secara sosial dan ekonomi. Sedangkan perubahan sosial yang cenderung negatif biasanya muncul seperti kelompok – kelompok sosial yang mengatasnamakan agama, suku dan pola perilaku tertentu terkadang menyimpang dari norma-norma yang ada.

a. Perubahan lambat dan perubahan

cepat

Perubahan-perubahan yang memerlukan waktu yang lama, rentetan rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat, dinamakan evolusi. Pada evolusi perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena usahausaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan, keadaankeadaan, dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalan pertumbuhan masyarakat (Soerjono Soekanto, 2009:269). Soerjono Soekanto (2009:271) Sementara itu perubahan-perubahan sosial yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi- sendi pokok kehidupan masyarakat. Secara Sosiologis agar suatu revolusi dapat terjadi, maka harus dipenuhi syarat-syarat tertentu antara lain:

1) Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan.

2) Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut. 3) Pemimpin diharapkan dapat menampung keiginan-keinginan masyarakat untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas tadi menjadi program dan arah gerakan.

4) Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat.

5) Harus ada momentum yaitu saat dimana segala keadaan dan faktor sudah tepat dan baik untuk memulai suatu gerakan.

b.Perubahan Kecil dan Perubahan Besar

Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur unsur struktur sosial yang tidak membawa

pengaruh langsung atau yang berarti bagi masyarakat.Perubahan mode pakaian, misalnya, tidak akan membawa pengaruh apa- apa bagi masyarakat dalam keseluruhannya, karena tidak mengakibatkan perubahanperubahan pada lembagalembaga kemasyarakatan.

Sedangkan perubahan besar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yaitu membawa pengaruh besar pada masyarakat(Soerjono Soekanto, 2009:272).

c. Perubahan yang dikehendaki (intended-change) atau perubahan yang direncanakan (planned-chage) dan perubahan yang tidak dikehendaki (unitended-change) atau perubahan yang tidak direncanakan (unplannedchange). Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan merupakan perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan didalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki perubahan dinamakan agen of chage yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sedangkan perubahan sosial yang tidak dikehendaki atau yang tidak direncanakan merupakan perubahan-perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki atau berlangsung diluar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan masyarakat (Soerjono Soekanto, 2009:272-273).

DATA PENULISAN:

Mewawancarai teman-teman dengan media whatsap, pada tanggal 25 november 2020

http://www.infodigitalmarketing.com/2013/12/sej arah-sosial-media-

sejarah.html#sthash.K04wZepV.d puf

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya