is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rifqi Rahmat

Perjuangan Xepher Untuk Bisa Bilang Mama aku di TI

Teknologi | 2021-12-23 09:03:55
Xepher saat di Interview setelah menaklukan Alliance 2-0

“Mama aku di TI” yang disebut oleh Xepher pada saat sesi interview setelah mengalahkan Alliance tim asal Swedian 2-0 pada perhelatan kompetisi Dota 2 terbesar di dunia yaitu The International, sempat menghebohkan media sosial khususnya di Indonesia. Namun tahu kah kamu bagaimana perjuangan Xepher yang memiliki nama asli Kenny Deo untuk bisa mencapai The Internasional?

Kenny Deo pemain Dota 2 asal Indonesia yang memiliki nickname “Xepher” kini berusia 25 tahun bersama rekannya Matthew Filemon dengan nickname “Whitemoon” merupakan orang pertama asal Indonesia yang berhasil menembus The International. Kini kedua pemain asal Indonesia itu memperkuat tim asal Korea Selatan yaitu T1. Kedua pemain tersebut memiliki kesamaan yaitu memulai semuanya dari bawah, awalnya mereka hanya anak warnet yang gemar bermain Dota 2, seiring berjalannya waktu kegemaran tersebut berubah menjadi ambisi untuk berkompetisi dalam game tersebut, hingga saat ini masing-masing dari mereka telah mambawa pulang total hadiah kurang lebih $349,992.86 USD atau sekitar 5 Miliar Rupiah.

Penjelasan The International

The International 9

The International atau biasa disingkat TI merupakan turnamen Dota 2 terbesar di dunia yang diselenggarakan oleh Valve selaku pengembang game tersebut. The International diselenggarakan setiap tahun untuk meperebutkan thropi paling bergengsi pada turnamen tersebut, thropi itu dinamakan Aegis of Champions.

The International pertama kali diselenggarakan pada tahun 2011, turnamen tersebut berhasil mencuri perhatian para gamers dengan mengumumkan total hadiah sebesar 1.600.000 USD atau setara dengan Rp14.5 miliar yang menjadikan The International memiliki total hadiah terbesar dalam turnamen E-Sport pada zaman itu, selain memiliki total hadiah tebesar TI juga berhasil memiliki jumlah penonton terbanyak dari seluruh dunia yaitu sebanyak 1.6 juta penonton.

Turnamen ini sempat tertunda pada tahun 2020 akibat dari lonjakan Covid-19, namun Valve selaku penyelenggara membayar tuntas penantian dari para penggemar Dota 2 dengan menyelenggarakan TI 10 secara meriah. Turnamen ini memiliki total hadiah tertinggi dibanding turnamen E-Sport lainnya yaitu sebesar 40.000.000 USD atau sekitar Rp562 miliar. Dilansir dari esportsearning The International memecahkan rekor sebagai turnamen e-sport dengan total hadiah terbesar di dunia.

Xepher Hanya Mampu Bermain 2 Jam Per Hari dan Sempat Ditentang Kedua Orang Tuanya.

Xepher saat interview di youtube iBot13

Xepher alias Kenny Deo pemain profesional Dota 2 yang sekarang bermain di tim asal Korea Selatan ini dulunya hanya mampu bermain dota 2 jam per hari di warnet, cerita ini disampaikan Xepher pada saat diwawancarai oleh iBot yang merupakan streamer sekaligus konten kreator Dota 2 di channel youtube iBot 13, disitu Xepher menceritakan awalnya dia bermain Dota karena diajak kakanya, pada saat itu ia masih player baru sehingga belum bisa bermain bareng dengan kakanya karena perbedaan skill, disitu dia diusulkan untuk bermain dengan bot saja. Pada saat itu setiap warnet memiliki timnya masing-masing, dari situ lah Kenny “Xepher” Deo ini mulai termotivasi untuk lebih baik lagi dalam bermain Dota agar bisa menyaingi kakanya.

Ketika ia merasa skillnya sudah lumayan tinggi Kenny sempat pindah warnet sebanyak lima kali, namun disetiap warnet dia selalu menemukan player yang lebih jago dari dirinya. Karena perhari ia hanya mampu mengeluarkan uang lima ribu rupiah untuk bermain warnet atau setara dua jam, maka ketika sedang tidak bermain dia memperhatikan player yang lebih jago untuk diperlajari.

Saat di warnet ke lima Xepher menceritakan bahwa skillnya dalam bermain Dota sudah di level atas, disaat itu juga dirinya diajak untuk ikut turnamen bersama teman-teman warnetnya, namun dari tujuh turnamen yang diikuti tidak ada satupun turnamen yang dimenangkan oleh timnya. Saat itu keuda orang tuanya mulai menentangnya agar tidak terlalu fokus untuk mengikuti turnamen karena dinilai hanya membuang-buang uang.

Perjalanan Xepher Menuju TI

Roster T1 di The International 10

Setelah vacum selama kurang lebih 4 tahun dari game Dota setelah ditentang orang tuanya, Xepher kembali bermain lagi pada tahun 2013. Saat itu Dota sudah mengembangkan gamenya menjadi Dota 2 dan pada saat itu juga Xepher baru merasakan kemenangan dari turnamen lokal yang ia ikuti, namun sayangnya tim Xepher hanya mampu meraih peringkat 3 yang total hadiahnya hanya sebesar Rp 2 Juta yang mana uang tersebut hanya menutup modal mereka untuk mengikuti turnamen tersebut. Namun Xepher melihat adanya turnamen The International yang sangat menjanjikan untuk masa depannya, darisitu ia mulai serius dalam berkompetitif di dunia Dota 2.

Tidak lama tim Xepher ditawari sponsor oleh Zero Latitude yang kini tim tersebut dikenal dengan nama Evos. Pada saat itu Xepher yang masih menginjak bangku SMA ia merasa senang karena sudah bisa menerima gajih walaupun masih dibilang kecil dan tidak lagi mengeluarkan uang untuk bermain Dota 2 karena sudah ada yang mensponsori, sehingga ia bisa bermain Dota 2 dengan fokus. Di tim itu Xepher sebagai penantang berhasil mengalahkan tim RRQ yang digadang-gadang sebagai tim terkuat.

Pada saa itu Zero Latitude merupakan tim terkuat di Indonesia namun sayangnya ketika memasuki kelas South East Asia (SEA) tim tersebut lebih sering mengalami kekalahan sehingga mulai timbul perpecahan, sehingga Xepher memutuskan untuk pindah ke tim RRQ. Di tim tersebut Xepher dan timnya disediakan rumah sebagai tempat mereka latihan, namun sayangnya karena terlalu nyaman performa mereka malah menurun yang menyebabkan Xepher dikeluarkan dari tim RRQ. Kenny menyayangkan dirinya sendiri karena lalai ketika diberikan fasilitas yang memadai namun tidak dimanfaatkan dengan benar, sehingga pada saat itu ia kembali harus merogoh kantongnya untuk bisa bermain Dota2.

Sempat masuk tim Kanaya dan NXL namun hasilnya tidak cukup membaik, akhirnya Xepher masuk tim The Prime, Kuat di kelas lokal tidak membuat Xepher puas karena pada saat itu salah satu timnya masih menduduki bangku SMA yang membuat timnya tidak fokus dalam latihan, karena tujuannya adalah The International maka ia memutuskan untuk kembali ke tim RRQ. Mendapat kesempatan kedua Xepher tidak ingin menyianiyakannya, alhasil tim tersebut tidak terkalahkan sampai dijuluki “King” yang artinya raja. Sayangnya tahta tersebut tidak bertahan lama karena satu tahun kemudan performa mereka kembali menurun.

Setelah merasa cukup menjelajahi tim lokal Xepher menantang dirinya untuk bermain di tim luar negeri, ia bergabung ke tim asal Malaysia yaitu TNC Tigers bersama satu player lain asal Indonesia yaitu Muhammad Rizky yang mempunyai nickname “InYourdreaM”. Pada saat itu TNC Tigers merupakan salah satu tim terkuat di SEA hingga saat kualifikasi The International tim tersebut sampai ke tahap akhir namun sayangnya harapan mereka untuk ke TI harus pupus karena kalah tipis 2-1 dari TNC Predator ditahap akhir kualifikasi.

Tak berselang lama tim tersebut melepaskan diri dari organisasi TNC sehingga menjadi organisasi independen yang bernama tim Tigers. Tim ini masih kuat dengan pemain sebelumnya hingga berhasil mengalahkan tim legenda asal Ukraina yaitu tim Na’vi sekaligus menjuarai turnamen DreamLeague Season 10, gelar tersebut mencatat sejarah karena Kenny dan Rizky merupakan orang Indonesia pertama yang mencatat sejarah menjuari turnamen yang diakui Valve.

Setelah menjuarai turnamen DreamLeague Season 10 tim Tigers berhak mengikuti turnamen Kuala Lumpur Major yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia. Turnamen tersebut merupakan turnamen lanjutan dari turnamen yang mereka juarai, namun sayangnya pada turnamen tersebut tim Tigers tidak mendapatkan hasil yang baik sehingga harus gugur dari grup stage.

Setelah turnamen tersebut Kenny memutuskan untuk keluar dari tim Tigers dan berlabuh ke tim Malysia lainnya yaitu tim GeekFam. Di tim GeekFam Kenny baru dipertemukan oleh Matthew Filemon, pada saat itu mereka berhasil menjadi juara bertahan di tingkat SEA tim ini diprediksi menjadi kandidat terkuat untuk lolos ke turnamen dengan total hadiah terbesar di dunia e-sport yaitu The International. Namun, mimpi Xepher dan rekan-rekan setimnya harus kandas karena pandemi Covid-19 yang membuat semua kegiatan di dunia harus terhambat termasuk pagelaran TI.

Setelah tim GeekFam memutuskan untuk melepas semua playernya karena efek dari pandemi Covid-19, Kenny berlabuh ke tim asal Korea Selatan yaitu T1, disana Kenny disatukan kembali oleh rekan-rekan yang sebelumnya berada di tim GeekFam. Dengan kembalinya rekan-rekan timnya T1 berhasil mendominasi SEA mereka terbang ke Eropa untuk mengikuti turnamen AniMajor yang diselengarakan di Kyiv, ibu kota Ukraina. Pada turnamen tersebut tim T1 berhasil meraih peringkat ke tiga sekaligus mengumumkan timnya berhak untuk ikut turnamen The Intenational karena poin yang mereka kumpulkan sudah memenuhi syarat, pada akhirnya mimpi Xepher resmi menjadi kenyataan.

Setelah harus puas dengan peringkat tiga pada turnamen AniMajor, tim T1 mengikuti tiga turnamen yang diselenggarakan di region Eropa dan mereka berhasil memenangkan salah satunya. Beberapa bulan kemudian pagelaran The International dimulai, tim T1 masih diremehkan hingga banyak yang menilai kekuatan mereka belum siap untuk bersaing di kelas tersebut. Namun, Xepher dan rekan setimnya mematahkan penilaian buruk, walaupun baru pertama kali tampil di The International mereka berhasil meraih peringkat ke 7 dari 18 tim yang berpartisipasi dan harus puas membawa pulang hadiah 1.000.500 USD jika dirupiahkan menjadi Rp14.266.879.875 miliar.

Kira-kira seperti itulah perjuangan Kenny “Xepher” Deo selama kurang lebih 9 tahun untuk bisa bilang “Mama aku di TI”. Dari cerita Kenny kita bisa belajar bahwa setiap mimpi pasti bisa kita raih asal sabar dan sungguh-sungguh serta hilangkan kata menyerah walaupun dalam kondisi sulit, karena disitulah kita diuji apakah kita layak untuk mendapatkan apa yang kita inginkan atau tidak.

Tim Yang Tercatat Pernah Diperkuat Xepher

Xepher di The International 10

2014-??-?? — 2014-??-?? Zero Latitude

2014-??-?? — 2015-??-?? Team nxl>

2015-04-12 — 2015-06-01 Rex Regum Qeon

2015-??-?? — 2015-??-?? Kanaya

2015-??-?? — 2015-??-?? The Prime

2016-01-15 — 2018-04-30 Rex Regum Qeon

2018-04-30 — 2018-09-06 TNC Tigers

2018-09-08 — 2019-04-22 Tigers

2019-05—05 — 2019-09-01 Geek Fam

2019-09—18 — 2020-09-04 Geek Fam

2020-11—27 — Present T1

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya