is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Huzaiva Ramzee Isa

Mengalami Perubahan Mood Tak Menentu? Mungkin Kamu Mengalami Bipolar Disorder

Eduaksi | 2021-12-22 22:55:13
Photo by Freepik

Ketika kamu sedang menjalani kegiatan sehari-hari dengan suasana hati yang sedang baik-baik saja. Namun entah kenapa karena beberapa hal kecil tidak berjalan sesuai dengan ekspektasi, atau tanpa sebab tertentu suasana hatimu berubah sangat drastis?

Di masa pandemi yang sudah berjalan cukup lama ini, jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan fisik. Selain itu, penting juga untuk tetap menjaga kesehatan mental diri kita ya! Banyak masyarakat di Indonesia yang masih menganggap bahwa kesehatan mental merupakan hal yang sepele. Padahal, untuk menjalani satu hari penuh diperlukan kesehatan fisik dan mental yang memadai loh! karena kita perlu energi dan kewarasan yang imbang dalam menjalankan hari kita.

Dalam menjalani hari, pasti kita pernah mengalami perubahan suasana hati secara tiba-tiba tanpa ada sebab yang pasti atau biasa kita sebut dengan moody-an. Hayo ngaku, siapa disini yang sering merasa moody-an? Tahukah kalian kalau hal ini bisa menjadi salah satu ciri dari gangguan mental Bipolar Disorder loh!

Tahukah kalian? Menurut Bipolar Care Indonesia (BCI), angka pengidap Bipolar Disorder di Indonedia mencapai 2% atau sekitar 72,860 orang. Angka tersebut tergolong cukup besar. Oleh karena itu, kita harus lebih peduli terhadap sesama. Jika kita menemukan orang yang mengalami gejala ini, kita harus membantunya.

Pengen tau lebih lanjut tentang Bipolar Disorder? Ciri-cirinya? Penyebabnya? Dan cara mengatasinya? Yuk simak pembahasan berikut ini.

Yuk, berkenalan dengan Bipolar Disorder!

Bipolar Disorder merupakan salah satu penyakit mental, yang juga bisa disebut sebagai Manic-Depressive. Bipolar Disorder merupakan kelainan pada otak yang menyebabkan pergantian suasana hati, energi, dan tingkat aktivitas secara tidak normal. Gangguan ini terjadi apabila kita berada pada kondisi dimana kita merasakan kebahagiaan atau perasaan gembira yang berlebihan dan di saat yang sama kita juga merasakan frustrasi atau perasaan depresi, kedua kondisi tersebut biasanya berganti dalam periode waktu yang cukup cepat.

Apa Saja Tipe Bipolar Disorder?

Secara garis besar pengidap Bipolar Disorder mengalami tiga episode gejala utama, apa saja itu?

1. Episode Mania
Pada episode ini pengidap merasakan semangat yang tinggi, impulsif, euforia, dan penuh energi.

2. Episode Hipomania
Pengidap akan merasakan suasana hati dan perasaan baik yang berlebihan dan terlihat berbeda dari biasanya.

3. Episode Depresi
Pengidap akan merasakan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli yang besar.

Ternyata, Bipolar Disorder bukan hanya memiliki satu tipe loh! Bipolar Disorder dapat dibagi menjadi dua tipe, kedua tipenya sama-sama memiliki perubahan mood, namun hanya berbeda alurnya saja. Apa saja itu?

A. Bipolar Disorder Tipe I

Pada tipe ini, pengidap awalnya mengalami episode mania dalam beberapa waktu, lalu diikuti oleh episode depresi yang sangat signifikan, sehingga perubahannya sangat terlihat oleh orang lain.

Photo by Freepik

B. Bipolar Disorder Tipe II

Berbeda dengan Tipe I, pengidap tipe II pada awalnya cenderung merasakan episode depresi dan diikuti oleh episode hipomania. Namun, pada episode hipomania ini biasanya bertahan maksimal selama empat hari.

Photo by Sebastian Voortman from Pexels

Kalian tahu tidak, ada beberapa faktor yang dapat mengakibatkan gangguan Bipolar Disorder loh! Berikut faktor-faktor penyebabnya:

-Kondisi otak
Otak dapat mengalami perubahan fisik yang mempengaruhi tingkat senyawa kimia serotonin pada neurotransmitter yang mengatur tinggi-rendahnya suasana hati (mood).

-Keturunan (Genetik)
Orang tua atau anggota keluarga lain yang mempunyai riwayat Bipolar Disorder memiliki bibit yang dapat mewarisi gangguan mental tersebut kepada keturunannya.

-Pengaruh lingkungan sosial
Para peneliti juga menemukan bahwa mungkin terdapat beberapa faktor sosial yang dapat memengaruhi Bipolar Disorder. Faktor tersebut berupa perasaan stress yang besar, trauma masa kecil, bahkan rendahnya kepercayaan diri.

Cara Mengatasi Gejala Bipolar Disorder

Nah, ini dia beberapa cara yang dapat diupayakan untuk mengatasi gejala Bipolar Disorder, Yuk simak cara mengatasinya.

1. Terapi Obat-Obatan
Dokter biasanya meresepkan penstabil mood atau obat-obatan anticonsulvant. Antidepresan juga dapat diberikan untuk mengatasi episode depresi. Namun, perlu kita ketahui juga ya, bahwa beberapa obat-obatan ini juga memiliki efek samping. Oleh karena itu, kita harus konsultasi ke dokter sebelum mengonsumsinya. Kita juga harus bersabar untuk mengobati Bipolar Disorder ini, karena diperlukan beberapa waktu agar obat dapat bekerja secara efektif.

Photo by Castorly Stock from Pexels

2. Pengobatan Psikologis

Selain dokter, kita juga bisa mengatasi gejala ini melalui terapi psikologis. Salah satunya yaitu terapi Psychoeducation, dalam terapi ini kita akan diberikan informasi penting. Sehingga, kita dapat lebih mengerti tentang episode-episode pada kelainan Bipolar, agar kita dapat lebih siap ketika mengalami tanda-tanda kelainan tersebut.

Photo by Alex Green from Pexels

3. Merubah kebiasaan hidup

Belajarlah untuk mengatasi stress dengan melakukan relaksasi dengan hal yang dapat membuat kamu gembira agar dapat membantu menyeimbangkan mood kamu dengan baik. Kamu dapat meminta keluarga atau teman-teman kamu untuk selalu mendukungmu. Mengunjungi dokter secara rutin juga merupakan hal yang baik untuk mengendalikan episode pada bipolar.

Photo by Tembela Bohle from Pexels

Cara Membantu Orang Dengan Bipolar Disorder
Dilansir dari laman ibfp.org berikut cara membantu orang yang mengalami Bipolar Disorder :
-Dengarkan cerita mereka dengan baik
-Katakan padanya bahwa kita selalu siap mendengarkan ceritanya
-Tanyakan apa yang dia butuhkan
-Pahami mereka jika mereka membutuhkan waktu sendiri
-Yakinkan bahwa mereka merupakan bagian dari masyarakat yang sama pentingnya
-Berikan informasi lebih banyak mereka mengenai Bipolar Disorder

Photo by Alexander Suhorucov from Pexels

Nah, itu dia berbagai informasi mengenai Bipolar Disorder. Menurut kalian, apakah kalian merupakan salah satu dari pengidap? Jika iya, tidak perlu berkecil hati untuk bercerita kepada keluarga, teman terdekat, maupun konsultasi ke dokter atau psikolog. Namun, jika kalian tidak merasakannya, kalian bisa membantu orang-orang di sekitar yang mengalami Bipolar Disorder dengan cara yang telah dijelaskan di atas. Perlu diingat bahwa jangan melalukan self-diagnosa pada hal ini. Pilah informasi sebaik mungkin pada media dan segera konsultasi kepada ahli apabila merasa tidak baik-baik saja ya!Tetap jaga kesehatan fisik dan jangan lupa untuk jaga kesehatan mental!

ReferensiKurniawan, A. S., Swendra, C. G. R., & Yudani, H. D. (2019). PERANCANGAN FILM PENDEK TENTANG PERLAKUAN TERHADAP BIPOLAR DISORDER DI SURABAYA BAGI REMAJA USIA 17–23 TAHUN. Jurnal DKV Adiwarna, 1(14),9.

AMBAR, W. (2021). KONSELING INDIVIDU SEBAGAI UPAYA PEMULIHAN PASIEN BIPOLAR DISORDER DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).

https://hellosehat.com/mental/gangguan-mood/bagaimana-mengatasi-episode-bipolar-anda/

https://ibpf.org/articles/10-cara-membantu-seseorang-dengan-gangguan-bipolar/

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3448034/apakah-anda-mengidap-bipolar-kenali-gejalanya

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya