is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image M. Iqbal Revilliano

Sebenarnya Yang Salah Aku Atau Waktuku?

Eduaksi | 2021-12-21 09:43:44

Muhammad Iqbal Revilliano Trisandri-Manajemen 2021

“Pokoknya aku harus bisa melakukan ini!”

“Kok aku merasa capek ya?”

“Apakah ini batas kemampuanku?”

Di saat pandemi melanda seluruh belahan dunia, saya yakin sudah banyak dari kita yang menghabiskan waktu dengan aktivitas masing-masing bukan? sudah pasti, kita telah menghabiskan banyak waktu tersebut dengan kegiatan yang membuat kita merasa lelah dan harus menghabiskan waktu berjam-jam serta waktu istirahat yang terbilang sedikit. Apalagi bagi orang-orang yang tidak terbiasa berdiam diri di rumah, pastinya akan membutuhkan banyak komunikasi dan kegiatan. Faktanya, tentu kalian tidak sendiri karena saya juga merasakan hal yang sama dengan kalian. Banyak orang-orang di luar sana merasakan hal yang serupa. Sebab, dalam kondisi ini tentu saja kita mengalami keadaan dengan banyaknya tekanan yang diberikan dan tuntutan yang patut kita jalankan. Tapi, jangan khawatir! karena hal itu sangat wajar dialami oleh setiap manusia, sudah banyak orang yang menyempatkan segala waktunya untuk melakukan aktivitas lain dan sudah banyak orang yang melakukan kegiatan aktivitasnya untuk mengisi waktu luang.

Ada Apa Dengan Waktu?

Kesalahan akan selalu datang kapan saja termasuk kesalahan diri dalam mengatur waktu. Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung yang mana ada beberapa cara mengatur waktu yang kerap kali seharusnya tidak dilakukan. Nah, ingin tahu apa saja kesalahan-kesalahan tersebut? mari kita simak beberapa penjelasan di bawah ini:

1. Rencana yang berlebihan, menurut M.Christian dalam bukunya “Time Management, Mengatur Waktu itu Mudah” yang mengatakan bahwa terlalu sibuk membuat rencana dapat menjadikan kita gagal dalam melaksanakan rencana yang sudah dibuat tersebut. Singkatnya, kita terlalu banyak merencanakan sehingga tidak dapat merealisasikannya satu persatu.

2. Rencana yang terlewat, yaitu kesalahan dalam menerima informasi. Maksud dari kesalahan ini yaitu ketika kita malas mencari tahu informasi lebih detail maka kita cenderung hanya mengetahui informasi, secara umum dan bahkan bisa saja terjadi kesalahan dalam membuat kesimpulan atas informasi yang kita cari. Hal ini akan berdampak pada rencana yang kita buat akan salah, yang mana kegiatan yang seharusnya tidak perlu kita lakukan bisa saja jadi kita lakukan sehingga waktu yang kita gunakan jadi tidak efisien.

3. Jadwal yang berlebihan, adalah kesalahan yang sering terjadi pada orang-orang yang memiliki ambisi yang kuat atas pencapaian atau tujuan mereka. Pada kesalahan ini, mereka akan cenderung terlalu banyak menghabiskan waktu untuk mengerjakan satu pekerjaan sehingga mereka akan merasa terburu-buru yang mana hasil pekerjaannya biasanya tidak akan maksimal dan tentunya mereka akan lupa waktu yang berdampak pada waktu sendiri yang seharusnya mereka dapat nikmati

4. Detail yang berlebihan, tidak salah untuk melakukan ini karena masih bersinggungan dengan Rencana yang terlewat, namun harus diingat bahwa terlalu berlebihan dalam memperhatikan detail akan membuat kegiatan yang seharusnya mudah menjadi sulit.

5. Menunda-nunda, banyaknya aktivitas yang kita miliki akan membuat semua rencana tidak berjalan dengan komitmen atau visi misi kita. Hal ini sangat berpengaruh dengan disiplinan diri yang dapat mengganggu waktu sehingga menjadi tidak efisien.

Pentingnya Mengetahui Keterbatasan Diri

Memang benar bahwa setiap manusia mempunyai batasan dalam dirinya, maka dari itu yang paham dengan keterbatasan diri adalah diri kita masing-masing. Lalu dengan apa kita mengenal diri sendiri? Tentu dengan melakukan kegiatan sesuai potensi kita terlebih dahulu, apabila sudah cukup menguasai nya, maka pada saat itulah kita dapat terjun langsung ke sesuatu hal yang baru. Saya sendiri menerapkan 3 kalimat motivasi untuk diri sendiri, yaitu:

Mendorong Batasan Diri

Memberikan kita kebebasan untuk memilih dan melakukan segala aktivitas yang kita suka, dengan ini kita menjadi tahu sampai mana tubuh kita kuat menerima tantangan segala aktivitas yang kita miliki.

Jadilah Pemberani Tetapi Tidak Bodoh

Berarti, kita harus berani untuk mengambil suatu keputusan, berani untuk berbicara apabila menurut kalian salah, dan berani untuk selalu melakukan hal-hal baru. Tentu tidak perlu takut salah dalam melakukan sesuatu hal karena kita semua akan belajar dari kesalahan menuju kebenaran.

Jadilah Yang Terbaik Tetapi Jangan Merasa Yang Terbaik

Maknanya tentu sama dengan “di atas langit masih ada langit”, maka dari itu mau sebaik apapun kita, secerdas apapun kita, bahkan merasa hampir sempurna pun harus tetap rendah hati dan tidak sombong karena sudah diberitahukan bahwa baik di mata kita belum tentu baik di mata orang lain. Apabila sudah menerapkan 3 motivasi itu, tapi merasa masih kurang mengetahui keterbatasan diri, maka harus ada yang kamu lakukan seperti yang tertera dalam buku Adolescence Perkembangan Remaja (2003) oleh John Santrock mengenai cara mengetahui keterbatasan pada diri sendiri, seperti introspeksi diri terhadap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki untuk mengenali diri.

Jadi Yang Salah Siapa? Aku Atau Waktu ku?

Seperti yang sudah saya jelaskan di atas bahwa masing-masing mempunyai kesalahan atau kelebihan dan kekurangannya. Dari segi waktu kita harus bisa mengatur sedemikian baik untuk mencapai segala aktivitas yang kita punya, jangan sampai waktu yang sudah kita korbankan berujung nihil dan tidak membuahkan hasil apa-apa. Maka dari itu, pentingnya memilih sebuah prioritas dalam hidup untuk mengetahui seberapa bisa kita dalam mengatur keseluruhan rencana kegiatan, seperti yang dikatakan oleh seorang pakar bernama Patrick Ness, bahwa kita tidak menulis kehidupan kita dengan kata-kata, melainkan kita akan menerapkannya dengan tindakan yang menurut kita penting untuk dilakukan. Begitu pula dengan diri sendiri bahwa terlalu memaksakan juga tidak baik, sehingga perlunya mengenali diri sendiri termasuk hal yang perlu kita perlu ketahui untuk bisa melakukan segala aktivitas.

Dalam mengambil sebuah keputusan baik melihat dari segi waktu maupun keterbatasan diri mengajarkan kita bahwa kedua hal tersebut adalah satu kesatuan yang utuh, apabila digabungkan dapat membuat segala aktivitas kita lebih terstruktur. Maka mari lah kita lebih bijak dalam memilih aktivitas dengan skala prioritas.

Referensi

Christian, Muhammad. 2014. Time Management, Mengatur Waktu itu Mudah: Jakarta: Nexxmedia

Santrock, John. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja: Jakarta: Erlangga

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya