is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Desy Rizqiyani

Nilai Persatuan Demi Wujudkan Harapan Pulih Kembali

Lomba | 2021-09-25 18:41:01

Saat ini Indonesia masih di landa mewabahnya suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang bernama corona atau Covid-19 (Corona Virus diseases-19). Virus yang ditetapkan WHO pada tanggal 11 Maret 2020 sebagai pandemi global. Ini berarti sudah sekitar 1,5 tahun lebih lamanya pandemi ini masih belum saja usai. Ribuan orang terpapar virus, hingga sebagian ada yang sembuh dan tak sedikit pula yang meninggal akibat Covid-19. Rumitnya penanganan wabah ini membuat pemerintah menerapkan kebijakan-kebijakan baru sebagai upaya untuk memutus rantai pandemi virus Covid-19.

Seluruh aspek kehidupan pada akhirnya harus mampu berjalan beriringan dengan kebijakan yang tak biasa dilakukan. Penerapan 3 M (Memakai masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan) dan penguatan 3T (Tracing, Testing, Treatment) merupakan salahsatu upaya menjaga diri dari penularan virus Covid-19. Kebijakan untuk membatasi pergerakan masyarkat pun terus digencarkan untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Mulai dari PSBB (pembatasan sosial berskala besar) hingga PPKM (pembatasan pemberlakuan kegiatan masyarakat) empat level dengan setidaknya melakukan pembatasan pada tempat-tempat umum hingga kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan.

Selain itu, Pendidikan pun menjadi salahsatu aspek yang terkena imbasnya. Kebijakan pemerintah yang dianggap mendadak dengan memindahkan proses pembelajaran dari sekolah/universitas menjadi di rumah dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara tiba-tiba. Tak sedikit siswa yang terbata-bata karena mendapat tumpukan tugas selama belajar dari rumah. Sementara, orang tua menjadi peran penting dalam mendampingi proses pembelajaran dari rumah, di samping harus memikirkan keberlangsungan hidup dan pekerjaan masing-masing.

Pandemi Covid-19 juga berakibat pada masalah ekonomi yang paling terasa dampaknya. Kementerian ketenagakerjaan mengaku jumlah pekerja yang terkena PHK (pemutusan hubungan kerja) dari 1 Januari hingga 7 Agustus 2021 mencapai 538.305 pekerja. Tak sedikit pula perusahaan yang mengalami kebangkrutan di masa krisis saat ini. Banyak golongan masyarakat terutama golongan menengah ke bawah bingung memikirkan nasib mereka yang mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan hidup di tengah kebijakan pemberlakuan pembatasan pada masyarakat.

Hal ini tentu setidaknya membuat setiap insan merasakan kebingungan, ketakutan dan kesedihan, sebab ketidakpastian kapan pandemi ini akan berakhir menuntut masyarakat untuk tetap bisa bertahan dan menjalani aktivitas di tengah wabah virus Corona. Beradaptasi dengan kondisi yang pelik ini memang bukanlah hal yang mudah, namun masyarakat tentu menyadari bahwa wabah Covid-19 ini melanda dunia, di samping roda kehidupan yang harus terus berputar meski membuat kelimpungan banyak pihak.

Dengan demikian, upaya pemerintah saat ini dalam mengatasi dan memutus rantai Covid-19 terus dilakukan dengan percepatan program vaksinasi pada masyarakat. Pemerintah mengharapkan masyarakat dapat bergotong royong untuk mensukseskan program vaksinasi ini, agar kondisi bisa lebih membaik. Karena dengan nilai-nilai persatuan, Indonesia akan mampu menjadi negeri yang kuat dalam melawan Covid-19 dan menghilangkan rasa keterpurukan dalam ketidakpastian.

Beberapa upaya yang perlu dilakukan dalam menjalankan aktivitas di tengah pandemi Covid-19, diantaranya : pertama, aspek kesehatan, masyarakat diharapkan mampu bekerjasama dengan disiplin menerapkan prokes dan menjaga kesehatan jasmani maupun ruhani sebagai upaya menjaga diri dari virus Covid-19 serta melaksanakan program vaksinasi. Kedua, aspek sosial, masyarakat harus menjunjung tinggi persatuan dengan mengikuti kebijakan pemerintah, membatasi kegiatan kerumunan serta memanfaatkan media digital sebagai solusi untuk berinteraksi pada kondisi saat ini. Ketiga, aspek ekonomi, masyarakat diharapkan untuk senantiasa optimis dalam menjalani keberlangsungan hidup, saling bergotong-royong dalam menyelesaikan masalah ekonomi serta mampu memanfaatkan media digital sebagai platform kegiatan ekonomi di masa pandemi. Keempat, aspek pendidikan, diharapkan para pelajar maupun pengajar untuk terus berupaya memanfaatkan teknologi informasi yang semakin canggih ini sebagai media pembelajaran dengan tetap meningkatkan proses dan mutu pembelajaran.

Seluruh upaya ini diharapkan dapat memutus pandemi Covid-19, hingga Kita semua tentu berharap Indonesia segera kembali pulih secara normal meliputi seluruh aspek kehidupan. Agar masyarakat dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan leluasa seperti sediakala tanpa ada larangan maupun batasan. Sebab, tak bisa dipungkiri kondisi pandemi Covid-19 telah membuat masyarakat lelah dalam situasi sulit ini. Oleh karena itu, mari kita upayakan bersama, saling bahu-membahu dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Desy Rizqiyani, Mahasiswa KPI UIN Bandung

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya