is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fahminah Shaleha

Harapan di Balik Pandemi

Lomba | 2021-09-25 10:27:44
Sejarah pandemi Coronavirus atau Covid-19 bermula pada laporan pertama wabah COVID-19 yang berasal dari sekelompok kasus pneumonia manusia di Kota Wuhan, China, sejak akhir Desember 2019.Lebih dari 1,5 tahun dunia digemparkan oleh wabah penyakit pandemi. Begitupun Indonesia, Ibu pertiwi, tanah air kita, Indonesia. Pada awal Maret 2020 pemerintah Indonesia mengatakan dan menyatakan bahwa salah satu warganya terpapar oleh wabah pandemi.Kasus COVID-19 di Indonesia diawali dari sebuah pesta dansa di Klub Paloma & Amigos, Jakarta. Peserta acara tersebut bukan hanya warga negara Indonesia saja, tetapi juga multinasional, termasuk warga Jepang yang menetap di Malaysia. Berikut kronologi virus corona yang muncul di Depok, Jawa Barat, IndonesiaCOVID-19 bukanlah penyakit global pertama kali yang dihadapi Indonesia. Jauh sebelumnya, tepatnya pada 2003 pemerintah Indonesia juga pernah berhadapan dengan penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Lalu, bagaimana kesiapan pemerintah dalam melawan COVID-19? Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah Indonesia memiliki kesiapan dan perlengkapan yang memadai untuk menangani kasus virus corona pertama ini. Tak cuma itu, pemerintah juga berupaya untuk menekan penyebaran virus korona Wuhan, yang kini vaksinnya belum ditemui.Menurut Jokowi, kini pemerintah telah menyiapkan lebih dari 100 rumah sakit dengan ruang isolasi untuk menangani COVID-19. Disamping itu, pemerintah Indonesia juga memiliki peralatan medis yang memadai sesuai standar internasional. Selain tim medis, Jokowi juga membentuk tim lain untuk mengatasi virus corona Wuhan. Tim ini merupakan gabungan dari TNI-Polri serta sipil untuk melakukan penanganan di lapangan. Singkat kata, pemerintah siap dan menjamin ketersedian anggaran mengatasi serangan virus corona. Mulai dari pengobatan, penanganan, dan pencegahannya agar tak menyebar.Adapun prediksi berakhirnya pandemi di suatu negara disebut bisa diukur dengan capaian vaksinasi.Saat ini, Indonesia dan banyak negara lain telah memulai program vaksinasi untuk mempercepat eliminasi COVID-19 dan membentuk herd immunity. Diperkirakan butuh sekitar 70-85 persen populasi butuh divaksinasi untuk membentuk herd immunity dan kembali normal.Belum ada tanda-tanda pandemi virus corona Covid-19 berada di tubir keganasannya, tidak dalam skala global, apalagi di Indonesia tiap hari masih saja tetap ada yang terpapar, meski jumlah kasus dalam waktu dekat-dekat menurun. Imbauan karantina diri #dirumahaja karena wabah virus corona penyebab penyakit covid-19, rasa kangen yang teramat sangat pada kehidupan kita sebelumnya kini sudah sampai keubun-ubun. Ada yang kangen main ke mall, ketemu teman-teman secara langsung, dan bahkan yang kangen ke kantor pun ada.Dengan ketidakpastian kapan wabah virus corona ini akan berakhir, untuk saat ini kita mungkin hanya bisa berandai-andai.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya