is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Assyiffah Aulia

Menahan Diri? Self Aware?

Eduaksi | 2021-06-03 21:46:29
Sumber Photo : Pinterest : VICE Magazine

Apa sih penting nya menahan diri? Agar tidak menyakiti hati orang lain, biarkan mereka melakukannya tapi kita jangan. Kenapa? Karena jika kita melakukan hal yang sama seperti mereka, lalu beda nya kita sama mereka tuh apa?, Jangan sampai emosi yang menguasai diri kita sendiri, it's not a good action, we just need to forgive what happened today, and pray for the best for tomorrow. Itu bukan suatu tindakan yang seharus nya kita lakukan, kita hanya cukup memaafkan apa yang terjadi hari ini, dan berdoa yang terbaik untuk besok. Jangan pernah malu untuk mengucapkan kata maaf dan terimakasih. Karena itu tidak akan merugikan diri kita sendiri, tapi membuat diri kita lebih berkelas diantara yang lain.

Cara kita menyikapi nya itu dengan tanda kedewasaan. Yaitu dengan tidak membalas apa yang mereka ucapkan dan apa yang mereka perbuat, cukup diam dan mencoba untuk memahami situasi daripada ikut menghakimi. Karena untuk apa kita memberi pelangi untuk seorang yang buta warna? Mau kita berbuat benar sekalipun atau berkata dan mengingatkan apapun hal yang baik, itu hanya ada 2 perspektif, yaitu yang pertama adalah seseorang yang diam lalu merenung, sedangkan yang kedua ialah orang yang marah karena tersinggung. Jika ada seseorang yang membenci kita, cukup perhatikan dan lihat saja, sejauh apa mereka bertindak untuk tetap terus menerus Create a problem. It's okay don't take it too seriously , gapapa gausa terlalu di ambil hati, tanamkan dalam hati jika “ dipuji saya tak terbang, di caci saya tak tumbang” This is a good wording for yourself.

Dari hal itu kita sudah bisa menyimpulkan atau menilai apakah kita pantas membuang tenaga untuk hal seperti itu? Ibaratnya, anggap saja kita sebagai ikan yang diam di dalam laut yang pasang, diam disini bukan berarti lemah tetapi mencoba untuk dewasa dalam menerima, diam juga bukan berarti terus mengalah , tapi semua pasti akan ada waktu nya masing-masing. Karena jika kita terus mengikuti ego, itu akan merugikan diri kita sendiri. Ingatlah bahwa tuhan selalu bersama orang-orang yang sabar. Karena mengalah merupakan titik terang di awal untuk memenangkan perjalanan di akhir. It’s okay to be slow, as long as you’re in the right path, gausah terlalu terburu-buru nanti jatuh. Dan jangan pula terlalu berlari-lari, karna nanti salah jalan lagi. Cukup perlahan tapi pasti. Biarkan dunia yang menjawab semua nya. Biarkan tuhan yang mengatur skenario terbaik nya, kita sebagai pemeran hanya akan mengikuti alur skenario, dan semoga itu yang terbaik.

Oleh : Assyiffah Aulia

Mahasiswa Ilmu Politik FISIP universitas Muhammadiyah Jakarta

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya