is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nurul Oktaviani

Kearifan Lokal pada Pembelajaran untuk Kenalkan Budaya

Eduaksi | 2021-04-19 08:57:33

Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran seorang guru memerlukan setrategi yang cocok untuk dipakai saat pelaksanaan pembelajaran. Setrategi dalam pembelajaran biasa disebut dengan model pembelajaran. Menurut Trianto model pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang digunakan seorang guru sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas ataupun pembelajaran dalam tutorial sebagai setrategi untuk mengajar kepada siswa. Maka dari itu seorang guru harus mampu memilah dan memilih setrategi apa yang kira-kira bisa memudahkan siswa dalam belajar, supaya mengerti dan paham akan materi yang diajarkan. Dalam menggunakan model pembelajaran untuk menjelaskan materi guru juga harus memasukan kearifan lokal daerah tempat tinggal. Pengertian kearifan lokal sendiri menurut wikipedia merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Maka oleh sebab itu untuk membudayakan dan melestarikan apa yang dimiliki daerah tempat tinggal kita, yakni dengan cara mengaitkan kearifan lokal dengan materi pelajaran dirasa sangat cocok. Mengaitkan antara kearifan lokal dengan materi pelajaran sudah dilakukan oleh beberapa guru tentunya, seperti contohnya salah satu guru di sekolah X yang sudah memberikan waktunya untuk saya jadikan sebagai narasumber.

Dari hasil wawancara yang membahas tentang Model Pembelajaran Berbasis Kearifan lokal. Penjelasan beliau mengenai model pembelajaran yang menghubungan kearifan lokal dengan materi pelajaran. Beliau mengatakan, langkah-lanngkah yang dilakukan untuk mengaitkan kearifan dengan materi pelajaran, seperti misalnya mengenalkan bedug untuk mempelajari bangun ruang pada pelajaran matematika, dan ada juga tarian kreasi yang dimiliki oleh daerah tempat tinggal. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengaitkan dengan kearifan lokal guru juga memiliki kendala. Beliau juga menjelaskan mengenai kendala yang dihadapi, kendalanya seperti pada pemahaman anak pada saat pembahasan yang mengaitkan dengan kearifan lokal, . Penjelasan lainnya beliau mengatakan, sebab kendala tersebut ada karena anak-anak zaman sekarang itu lebih suka bermain gadget dibandingkan dengan memainkan permainan tradisional. Akibat dari kendala seperti itu pada saat guru mengaitkan anak-anak akan merasa bingung dengan yang sedang guru jelaskan. Kendala tersebuat tidak terjadi pada seluruh siswa, bagi siswa yang memang tempat tinggalnya berasal dari daerah Purwoejo asli dan suka memainkan permainan tradiosional atau mengenai kearifan lokal yang mereka pahami, akan lebih antusias di dalam pembahasan. Bagi siswa yang memang dari kecil tidak tinggal di daerah Purworejo atau mereka pindahan, mereka tidak atau dan perlu penjelasan yang lebih banyak lagi. Kendala-kendala seperti itu tidak menjadi masalah besar bagi siswa dan guru, mereka tetap bersemangat untuk terus belajar dalam memahami materi. Harapan dari guru sendiri dalam model pembelajaran berbasis kearifan lokal ini, beliau memiliki keinginan untuk membuat LKS yang membahas tentang budaya lokal.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya