is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Karta Raharja Ucu

Singa JP Coen di Lapangan Banteng

Sejarah | 2020-12-29 10:29:08

Pernah mendengar Lapangan Banteng? Pasti ada yang berfikir lapangan itu diberi nama Lapangan Banteng karena dulunya banyak banteng di sana. Meski tidak sepenuhnya benar, tapi ada kisah di baliknya.

JP Coen 'babat alas' ketika membangun Batavia. Termasuk wilayah sekitar Lapangan Banteng yang dulunya ternyata hutan belantara.

Layaknya hutan, ya penghuninya sudah pasti yang buas-buas. Kayak macan, kijang, banteng, temen yang nikung gebetan, ibu-ibu tetangga yang doyan ngeghibah.

Patun JP Coen di Lapangan Banteng (Ist)

Disebut Lapangan Singa karena ada patung singa yang dibuat Belanda untuk ngecengin tentara Prancis pimpinan Jenderal Napoleon Bonaparte yang kalah perang melawan Belanda di dekat Kota Waterloo, Belgia. Napoleon kalah bukan karena lemah, namun karena dikeroyok Belanda-Inggris-Jerman.

Lapangan itu dulu disebut Lapangan Singa atau Waterlooplein. Namun bukan karena di sana pernah menjadi habitatnya singa ya.

Di lapangan itu juga ada patung JP Coen. Patung Coen dibuat 1876 untuk memperingati 200 tahun berdirinya Kota Batavia. Sayangnya patung singa dihancurkan Jepang pada 1942, dan patung Coen diratakan Presiden Sukarno setelah Indonesia merdeka. Alasan penghancuran sama; kedua patung itu berbau Kolonial.

Patung Singa (IST) Pada 1960-an, Bung Karno minta dibuatin patung pembebasan IRIAN (Ikut Republik Indonesia Anti-Nederland). Henk Ngantung diminta gambarin sketsa pria yang bebas dr belenggu penjajahan.

Patung dibuat maestro kesayangan Sukarno, Edhi Sunarso. Pak Edhi juga yang membuat Patung Selamat Datang di Bundaran HI dan Patung Dirgantara --orang-orang menyebutnya Patung Pancoran.

Lapangan itu juga pernah jadi terminal bus era Ali Sadikin tahun 1970-an. Copet-copet pun merajalela di sana. Oia, mungkin belum banyak yang tahu kalau copet itu singkatan dari "Comot Dompet".

Lapangan itu emang dari dulu sudah menjadi ajang adu pamer kedigjayaan. Soalnya, sering dipakai untuk aksi demo. Mulai dari mahasiswa yang menuntut Soekarno mundur, sampai demo 1,5 juta org meminta PKI dibubarin.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya