is-rol-1_1-00is-pilihan-1_5-00 Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Doni Hariandi - Universitas Andalas

Urban Farming: Gaya Hidup Pertanian di Tengah Perkotaan

Gaya Hidup | 2024-05-01 20:20:57
Ilustrasi Urban Farming (sumber: shutterstock.com)

Dalam beberapa dekade terakhir, pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang cepat telah menempatkan tekanan besar pada sistem pangan global. Kota-kota menjadi pusat pertumbuhan populasi yang tak terbendung, menyebabkan permintaan pangan terus meningkat. Namun, di tengah perubahan iklim yang semakin ekstrim dan kerentanan sistem pangan yang rentan, konsep urban farming telah muncul sebagai solusi yang menjanjikan. Urban farming atau pertanian perkotaan merupakan praktek menanam, memelihara, beternak dan menghasilkan makanan di dalam atau di sekitar kota pada lahan-lahan yang terbatas.

Urban farming biasanya dilakukan dengan menanam tanaman yang sering dikonsumsi, seperti sayuran, jamur, buah, umbi-umbian, tanaman obat, atau tanaman hias.

Pilihan tanaman ini cocok untuk urban farming karena umumnya memiliki siklus hidup yang pendek, pemeliharaan yang relatif mudah, dan bisa tumbuh di lahan yang terbatas. Selain itu, hasil panen dari tanaman-tanaman ini bisa langsung dikonsumsi sehari-hari, menjadikan urban farming solusi cerdas untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

Manfaat-manfaat Urban Farming

1. Akses Pangan yang Lebih Baik

Urban farming membawa produksi pangan lebih dekat ke konsumen akhir. Hal ini mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan yang panjang dan rentan terhadap gangguan. Dengan demikian, masyarakat kota dapat dengan mudah mengakses produk-produk segar dan berkualitas tinggi.

2. Pembangunan Berkelanjutan

Urban farming dapat dimasukkan ke dalam infrastruktur perkotaan yang sudah ada, seperti atap bangunan, lahan terlantar, atau taman kota. Ini memanfaatkan ruang yang ada secara lebih efisien dan berkontribusi pada pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.

3. Peningkatan Kualitas Udara

Tanaman hijau di perkotaan membantu menyaring polusi udara dan menghasilkan oksigen. Dengan memperluas area pertanian di dalam kota, urban farming dapat membantu mengurangi polusi udara dan meningkatkan kualitas udara perkotaan.

4. Menjaga kesehatan fisik dan mental

Kegiatan urban farming juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana melatih fisik menjadi lebih kuat dan bugar. Aktivitas ini juga membantu kita kembali terhubung dengan alam. Tak hanya itu, urban farming pun dapat menurunkan stres.

Berdasarkan skala produksi, kegiatan budidaya urban farming dapat bersifat subsisten hingga skala komersial. Pertanian subsisten adalah pertanian swasembada di mana petani fokus pada usaha mereka sendiri dan keluarga.

Urban farming merupakan solusi cerdas untuk mengatasi tantangan pertanian di era modern. Dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar kita, kita bisa memproduksi makanan segar, meningkatkan perekonomian keluarga, dan berkontribusi dalam upaya pengurangan jejak karbon. Dengan urban farming, kita dapat menciptakan kota-kota yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image

Ikuti Berita Republika Lainnya